Sambut Para Pemimpin UE untuk Bahas Krisis Ukraina, Presiden Prancis Macron Kutuk Invasi Rusia

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut serangan pasukan militer Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina sebagai "tindakan perang yang memalukan".

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase France24
Presiden Prancis Emmanuel Macron (Kiri) menyebut serangan pasukan militer Presiden Rusia Vladimir Putin (Kanan) di Ukraina sebagai "tindakan perang yang memalukan". Hal itu disampaikan Macron saat menghadiri pertemuan para pemimpin Uni Eropa di Istana Versailles, Prancis pada Kamis (10/3/2022) guna membahas krisis Ukraina akibat invasi Rusia. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut para pemimpin Uni Eropa di Versailles untuk pembicaraan krisis Ukraina akibat invasi Rusia.

Diketahui bahwa, para pemimpin UE berkumpul di Versailles, Prancis untuk pertemuan puncak dua hari mulai Kamis (10/3/2022).

Pertemuan ini membahas tentang cara mengatasi invasi Rusia ke Ukraina di tengah seruan dari Kiev untuk jalur cepat menuju keanggotaan di blok Eropa itu.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari France24, pertemuan di Istana Versailles itu ditetapkan sebagai puncak kepresidenan Prancis selama enam bulan di UE.

Tetapi Macron justru memimpin pertemuan puncak krisis menyusul 'gangguan brutal' Presiden Rusia Vladimir Putin terhadap stabilitas selama beberapa dekade di Eropa.

Baca juga: Tinggalkan Sekutu Eropa, Presiden AS Joe Biden Secara Sepihak Larang Impor Energi Rusia

Perang Ukraina dan pasokan energi UE mendominasi pertemuan dua hari itu.

Dengan para pemimpin UE duduk untuk makan malam di Hall of Mirrors yang sama di mana sekutu Barat mengukir peta baru Eropa pada tahun 1919 setelah Perang Dunia I.

"Eropa akan berubah lebih cepat dan lebih kuat dengan perang (di Ukraina)", kata Macron saat menyapa rekan-rekannya di bekas kediaman Raja Matahari Prancis, Louis XIV.

Ke-27 kepala negara UE itu bertemu saat pertempuran Rusia berkecamuk untuk hari ke-15 di Ukraina, dengan protes atas pemboman sebuah rumah sakit bersalin di Kota Mariupol yang terkepung.

Presiden Prancis Emmanuel Macron (Kiri) menyebut serangan pasukan militer Presiden Rusia Vladimir Putin (Kanan) di Ukraina sebagai
Para pemimpin negara anggota Uni Eropa di Istana Versailles, Prancis pada Kamis (10/3/2022) guna membahas krisis Ukraina akibat invasi Rusia. (Tangkapan Layar France24)

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menggambarkan serangan itu sebagai 'kejahatan perang' Rusia.

Baca juga: Balas Rencana Sanksi Larangan Impor Minyak, Rusia Ancam Hentikan Pasokan Gas ke Eropa

Moskow membantah melakukannya, menyebutnya sebagai 'provokasi bertahap' oleh Ukraina.

Sedangkan Macron menyebutnya sebagai 'tindakan perang yang memalukan', dengan para pemimpin dari seluruh blok mengutuk kekejaman itu.

Sementara itu, Spanyol menyebutnya invasi Rusia ke Ukraina sebagai 'kejahatan perang' yang menuntut hukuman.

Konflik telah melihat gelombang dukungan di UE untuk Zelenskyy, tetapi para pemimpin menggunakan pembicaraan untuk menegaskan kembali bahwa jalur cepat untuk keanggotaan tidak mungkin.

"Tidak ada yang namanya jalur cepat," ujar Perdana Menteri Belanda Mark Rutte saat dia tiba untuk pertemuan.

Baca juga: AS Ajak Negara Eropa Kirim Jet Tempur ke Ukraina untuk Lawan Rusia, Polandia Pikir-pikir

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved