Minyak Goreng Langka di Sultra

Pedagang Gorengan di Kendari Terancam Tutup Karena Minyak Goreng Langka, Minta Bantuan Pemerintah

Pedagang gorengan ini juga minta pemerintah mengatasi masalah kelakaan tersebut hingga usaha dagangan mereka bisa kembali normal.

Penulis: Laode Ari | Editor: Muhammad Israjab
Laode Ari
Saeful salah satu pedagang gorengan di Kota Kendari, mengeluhkan kelangkaan hingga harga minyak goreng semakin naik. Bahkan dia menyebut kelangkaan minyak ini bisa membuat beberapa pedagang termasuk dirinya bisa menutup dagangan. 

TRIBUNEWSSULTRA.COM,KENDARI - Berikut cerita seorang pedagang gorengan di Kota Kendari mengeluhkan kelangkaan minyak goreng hingga sebut usaha dagangan terancam tutup karena harga minyak gerang naik.

Pedagang gorengan ini juga minta pemerintah mengatasi masalah kelakaan tersebut hingga usaha dagangan mereka bisa kembali normal.

Saeful (41), salah seorang pedagang gorengan di Kota Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra).

Ia biasa menjajalkan usaha gorengannya di depan rumah berlokasi di bundaran Kantor Gubernur Sultra, Jl Orinunggu, Mokoau, Kecamatan Kambu, Kota Kendari.

Tak ubahnya seperti pedagang lain, Saeful menjual gorengan menggunakan gerobak. Berbagai jenis gorengan seperti ubi, pisang, sukun, tahu dan tempe, hingga moleng dijualnya.

Baca juga: Distributor Minyak Goreng di Kota Kendari Sulawesi Tenggara Bungkam Soal Ketersediaan Stok

Saeful merupakan warga perantau dari Cilacap, Jawa Tengah. dan merantau ke Kendari sejak 2007.

Meski bukan warga asli Sultra, namun ia mengaku sudah delapan tahun memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dari hasil dagangan gorengan.

"Pertama datang ke Kendari kerjanya serabutan, baru beralih menjual gorengan," kata dia saat diwawancarai, Kamis (10/3/2022).

Saat ini, Ia memilki empat anak, sementara sang Istri dari Raha, Kabupaten Muna.

Saeful mengaku hasil berdagang gorengan menjadi satu-satunya memehuni kebutuhan keluarganya hingga kini. Termasuk untuk biaya kebutuhan sekolah kedua anaknya.

"Anak saya empat, dua sudah sekolah, yang paling kakak itu sudah SMP," ucapnya.

Baca juga: Disperindagkop UMKM Beberkan Alasan Kelangkaan dan Kenaikan Harga Minyak Goreng di Kota Kendari

Ia mengungkapkan biasa berjualan gorengan setiap hari mulai sore hingga malam dan dibantu sang istri serta kerabat.

Untuk kebutuhan dagangan, biasanya ia membeli di pasar korem. Begitu pula minyak goreng dibeli di pasar tersebut. Ia pun mengeluhkan dengan kebutuhan minyak goreng yang semakin susah didapat.

Sebelum minyak goreng langka, harga daganga goreng biasa dipatok dengan harga Rp5 ribu untuk empat buah.

"Tapi sekarang setelah harga minya naik dan semakin susah didapat, saya jual lima ribu tiga, untuk semua jenis gorengan," kata Saeful.

Selain, karena kebutuhan minyak yang semakin didapat hingga menaikkan harga dagangan, ia juga mengeluhkan harga minyak goreng semakin naik setiap harinya.

Karena untuk kebutuhan dagangan, biasanya ia mengahabiskan 18 sampai 20 liter minyak goreng perhari.

Sementara minyak goreng di pasar bisa dapat seharga Rp800 ribu perjerigen atau per pack berisi 18 liter.

"Harga minyak semakin naik sekarang di pasar, dua hari lalu masih Rp500, tapi sekarang sudah Rp800 ribu per jerigen," ungka Saeful.

Menurunya, jika harga minyak yang semakin naik dan langka hingga saat bulan ramadhan, maka kemungkina dagangan itu terancam tutup.

Baca juga: Emak-emak di Konawe Sultra Ngamuk Gegara Antre Minyak Goreng di Alfamidi Harus Pakai Kupon

Hal itu, karena semakin banyak pelangganya yang tidak lagi membeli gorengan karena harga yang dipatok semakin naik untuk menutupi kebutuhan membeli minyak goreng.

Ia juga mengatakan, omset yang diperoleh setiap harinya dari dagangan gorengan kurang lebih Rp2 juta.

"Tapi kalau semakin mahal ini minyak goreng bisa-bisa semakin susah orang mau beli gorengan, apalagi saat bulan puasa, dagangan saya bisa tutup karena sedikit yang beli,"jelasnya.

Untuk itu, dirinya meminta agar pemerintah bisa turun tangan menyelesaikan masalah ini.

"Jadi tindakannya pemerintah harus ada, supaya rakyat tidak terlalu repot dan susah" harapnya. (*)

(Tribunnewssultra.com/La Ode Ari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved