Keuntungan Perang, Amerika Serikat Dapat 'Tambang Emas' dari Invasi Rusia di Ukraina

Amerika Serikat (AS) telah mendapatkan keuntungan dari perang Rusia vs Ukraina.

Editor: Risno Mawandili
Kolase Tangkapan Layar Reuters | AFP/ALEXEY NIKOLSKY
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Amerika Serikat (AS) telah mendapatkan keuntungan dari perang Rusia vs Ukraina.

Meski tidak langsung, keuntungan tersebut dapat memperkuat peralatan militer AS.

Bahkan dapat dengan mudah melumpuhkan persenjataan Rusia.

Invasi Rusia ke Ukraiana telah berlangsung selama dua pekan, sejak Presiden Vladimir Putin memerintahkan untuk operasi militer khusus pada 24 Februari 2022.

Ukraina yang dulunya merupakan kota yang biasa jasa, berubah menjadi medan perang.

Baca juga: Vladimir Putin Yakin Amerika Serikat Mulai Kena Batunya, Masalah Sendiri Tapi Menyalahkan Rusia

Korban jiwa berjatuhan. Kerugian kedua bela pihak juga terjadi.

Bahkan pihak Ukraina mengklaim telah menyita beberapa persenjataan militer rusia.

Militer Rusia memang belum merilis statistik kerusakan senjata selama operasi militer di Ukraina.

Namun, dari foto dan video yang dirilis oleh Ukraina, tampaknya telah memperoleh beberapa senjata Rusia, seperti sistem peluncur rudal termobarik TOS-1A.

Selain itu, beberapa tank dan kendaraan militer Rusia juga mungkin rusak dan dibiarkan di jalan-jalan di Ukraina.

Baca juga: Sederet Peristiwa Perang Rusia Vs Ukraina Hari Ke-16: Zelenskyy Sebut Rusia Negara Teroris

Ternyata hal itu membawa keuntungan khusus bagi Amerika Serikat.

Oleh eks Kolonel Angkatan Darat AS, Mike Joson, menjelaskan bahwa keuntungan tersebut merupakan 'tambang emas'.

Menurutnya, bagi AS memiliki akses ke senjata Rusia yang disita oleh militer Ukraina merupakan peluang yang sulit didapatkan.

"Ini adalah keberuntungan besar," ujar Mike Jason, pensiunan kolonel Angkatan Darat AS yang bertempur di Afghanistan, Irak, dan Kosovo, sebagaimana dilansir TribunnewsSultra.com dari Intisari pada Jumat (11/3/2022).

Menurut Mike Jason, semua senjata Rusia yang dikumpulkan oleh militer Ukraina, baik utuh atau rusak, adalah " tambang emas" bagi intelijen AS.

Baca juga: Sambut Para Pemimpin UE untuk Bahas Krisis Ukraina, Presiden Prancis Macron Kutuk Invasi Rusia

Dari "tambang emas" ini, militer AS dapat mempelajari struktur, informasi, kekuatan dan kelemahan senjata Rusia.

Bahkan perangkat yang tampaknya tidak berbahaya seperti radio komunikasi, jika dibiarkan utuh, dapat berisi data tentang bagaimana komunikasi militer Rusia dienkripsi.

AS dapat mengembangkan teknologi untuk menyadap atau menguping komunikasi Rusia di masa depan, kata Kolonel Jason.

"Washington secara aktif mencari dan menguraikan teknologi senjata Rusia melalui senjata yang dikumpulkan oleh militer Ukraina," kata seorang pejabat militer AS yang tidak disebutkan namanya kepada Newsweek.

"Senjata yang diperoleh akan diambil kembali dan digunakan untuk melawan Rusia," kata seorang pejabat pertahanan Ukraina, yang tidak mau disebutkan namanya.

FOTO ILUSTRASI - Mobil tank yang digunakan untuk perang Rusia vs Ukraina.
FOTO ILUSTRASI - Mobil tank yang digunakan untuk perang Rusia vs Ukraina. (Tangkapan Layar The Guardian)

Pada Oktober 2021, AS menghabiskan lebih dari 7 juta dollar AS untuk membeli desain T-84 Oplot tank paling canggih di Ukraina.

Dengan berat 51 ton, T-84 Oplot adalah versi perbaikan dari tank T-80UD era Soviet.

Pada 8 Maret, kontraktor militer Ukroboronprom (Ukraina) mengumumkan bahwa mereka akan memberikan hadiah kepada siapa saja yang menangkap pesawat militer Rusia dan mengembalikannya.

Secara khusus, Ukroboronprom berjanji untuk menghabiskan 500.000 dollar AS untuk setiap helikopter Rusia dan 1 juta dollar AS untuk setiap pesawat tempur.

Syarat untuk dapat menerima reward dari Ukroboronprom adalah perangkat harus dalam keadaan aktif.

Baca juga: Jadwal MotoGP Mandalika 2022 Live Trans7: Bagnaia Jangan Banyak Alasan, Ducati Masih Beri Kesempatan

Namun, menurut beberapa ahli, dengan pertahanan modern terkemuka di dunia, militer Rusia tentu memiliki rencana untuk mengatasi ketika senjata diperoleh lawan.

Sebaliknya, AS dan NATO juga harus mewaspadai pengumpulan intelijen militer Rusia ketika terus menerus memberikan senjata modern ke Ukraina.

Pekan lalu, militer Ukraina harus menenggelamkan kapal andalan Hetman Sagaidachny agar tidak jatuh ke tangan Rusia. (*)

Sumber: Intisari Online

 

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved