Pejabat AS Bingung Jet Tempur Rusia Tak Mampu Hancurkan Pertahanan Udara Ukraina, Ini Sebabnya
Para ahli militer AS menyebut kekuatan jet tempur Rusia gagal menguasai udara Ukraina sebab tak ada koordinasi dengan pasukan Moskow di darat.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
“Ada banyak hal yang mereka lakukan yang membingungkan,” kata Rob Lee, seorang spesialis militer Rusia di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri.
Lee menduga awal perang ini akan menjadi penggunaan kekuatan secara maksimal.
"Karena setiap hari ada biaya dan risikonya naik. Dan mereka tidak melakukan itu dan itu sangat sulit untuk dijelaskan karena alasan yang realistis." jelas Lee.
Kebingungan tentang bagaimana Rusia menggunakan angkatan udaranya muncul ketika Presiden Amerika Serikat Joe Biden menolak seruan Kiev, Ibu kota Ukraina untuk zona larangan terbang.
Yang mana hal itu dapat menarik AS secara langsung ke dalam konflik dengan Rusia yang rencananya untuk angkatan udaranya tidak jelas.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina: Gelombang Besar Menuju Kyiv, Ukraina Dikepung dari 3 Arah
Pakar militer telah melihat bukti kurangnya koordinasi angkatan udara Rusia dengan formasi pasukan darat.
Yakni dengan beberapa kendaraan pasukan militer Rusia dikirim ke depan di luar jangkauan pertahanan udara mereka sendiri.
Itu membuat tentara Rusia rentan terhadap serangan dari pasukan Ukraina, termasuk yang baru dilengkapi dengan drone Turki dan rudal anti-tank AS dan Inggris.
Pensiunan Jenderal bintang tiga Angkatan Udara AS David Deptula yang pernah memimpin zona larangan terbang di Irak utara, mengatakan dia terkejut bahwa Rusia tidak bekerja lebih keras untuk membangun dominasi udara sejak awal.
"Rusia menemukan bahwa mengoordinasikan operasi multi-domain tidak mudah," sebut Deptula kepada Reuters.
Baca juga: Rusia Siap Lanjutkan Perundingan Damai dengan Ukraina, Volodymyr Zelenskiy Minta Hal Ini ke Putin
"Dan bahwa mereka tidak sebaik yang mereka duga." lanjutnya.
Sementara Rusia berkinerja buruk, militer Ukraina sejauh ini melebihi harapan.
Pengalaman Ukraina dari delapan tahun terakhir pertempuran dengan pasukan separatis yang didukung Rusia di timur didominasi oleh perang parit gaya Perang Dunia Pertama.
Sebaliknya pasukan Rusia mendapat pengalaman tempur di Suriah, di mana mereka melakukan intervensi di pihak Presiden Bashar al-Assad.
Serta menunjukkan beberapa kemampuan untuk menyinkronkan manuver darat dengan serangan udara dan pesawat tak berawak.
Baca juga: Joe Biden Ancam Vladimir Putin, Industri Nuklir AS Lobi Gedung Putih Jangan Embargo Uranium Rusia