Berita Sulawesi Tenggara

Tahun 2021 Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tenggara Naik 4 Persen, Ekspor dan Impor Tumbuh Positif

Peningkatan positif ini memberikan sinyal prospek ekonomi yang baik di tahun 2022 kali ini serta meningkatkan keyakinan pelaku pasar

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Muhammad Israjab
(Muh Ridwan Kadir/TribunnewsSultra.com)
Press Release kinerja fiskal dan sektor riil bertempat di Kanwil DJPBN Provinsi Sulawesi Tenggara, Selasa (1/3/2022). 

Belanja TKDD tumbuh positif ditopang dana Transfer ke Daerah, yaitu penyaluran DBH yang lebih tinggi akibat kenaikan alokasi pada APBN 2022 serta realisasi penyaluran DAU yang lebih tinggi akibat peningkatan kepatuhan daerah.

"Sementara itu, penyaluran Dana Desa masih rendah karena belum semua daerah mengajukan permohonan salur dan revisi APBDes sesuai PMK 190 tahun 2021.
Realisasi Belanja APBD Prov. Sultra per 31 Januari 2022 sebesar Rp360,73 miliar didominasi oleh komponen belanja pegawai,"katanya.

Lanjutnya, jumlah dana TKDD yang telah disalurkan Pemerintah pusat sampai dengan 31 Januari kepada RKUD pemda di regional Sultra sebesar Rp1,245,98 miliar namun 53,4 persen  (Rp665,4 miliar) masih mengendap di RKUD.

Belanja pegawai masih mendominasi realisasi belanja daerah di pemda lingkup Sultra yakni sebesar Rp338,09 miliar atau 93,7 persen dari total belanja.

Baca juga: Kepala OJK Wimboh Santoso Sebut Vaksinasi Jadi Kunci Pemulihan Ekonomi Nasional

Selain itu juga, pendapatan negara melanjutkan kinerja yang baik dari tahun lalu, dan diharapkan berlanjut ke depan, seiring pemulihan ekonomi yang semakin kuat dan implementasi reformasi struktural.

"Sampai dengan akhir Januari 2022, pendapatan negara tercapai sebesar Rp249 miliar. Pendapatan negara tumbuh 25,36 persen (yoy),"ungkapnya.

Lebih lanjut, dari sisi penerimaan pajak tercapai sebesar Rp168 miliar, terdapat penurunan sebesar 3.63 persen dari penerimaan pajak pada periode tahun 2021 yang sebesar Rp175 miliar.

Penurunan signifikan terjadi pada penerimaan PBB sebesar 86.71 persen dikarenakan pada tahun 2021 terdapat tagihan PBB yang tidak berulang.

Sektor-sektor potensial penerimaan lingkup Provinsi Sulawesi Tenggara antara lain Konstruksi, Pertambangan dan Penggalian dan sektor Administrasi Pemerintah.

"Terdapat kemungkinan shortfall penerimaan pajak di KPP Kendari dikarenakan adanya pemindahan penagihan setoran pajak ke Kantor Pusat Virtu Dragon Nickel yang akan dicatat sebagai penerimaan pajak KPP di Jakarta,"tuturnya.

Kemudian dari segi penerimaan Bea dan Cukai per 31 Januari 2022 mencapai Rp45,9 miliar. Penerimaan Bea dan Cukai tumbuh signifikan didukung baiknya penerimaan Bea Masuk.

Penerimaan Bea Masuk didorong kinerja impor barang modal atas investasi, terutama kebutuhan bahan baku/penolong kebutuhan industri.

Sementara itu, Realisasi PNBP sampai dengan akhir Januari 2022 mencapai Rp34 miliar.

"Peningkatan penerimaan juga terjadi pada sektor PNBP yang berasal dari peningkatan aktivitas pelabuhan, bandar udara, biaya pendidikan, setoran pengembalian belanja modal TAYL, izin keimigrasian, serta penerbitan surat-surat kendaraan bermotor. Di sisi lain, di bulan Januari ini belum ada satker BLU di wilayah Sultra yang melaporkan pengesahan pendapatan BLU tahun 2022," pungkasnya.

(TribunnewsSultra.com/Muh Ridwan Kadir)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved