Kata Ahli soal Peran Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam Konflik Rusia-Ukraina: Langgar Perdamaian

Penjelasan ahli soal peran Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam konflik bersenjata antara Rusia dengan Ukraina, UE disebut langgar perjanjian damai.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
Situasi terkini kota-kota besar di Ukraina setelah diserang oleh Rusia pada Kamis (24/2/2022) waktu setempat. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Turut terlibat dalam perang yang berlangsung antara Ukraina dengan Rusia, begini peran Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat.

UE disebut mengubah anggaran perdamaiannya menjadi sarana perang untuk menyediakan senjata mematikan ke Ukraina dalam rangka melawan invasi militer Rusia.

Sementara mendesak Rusia untuk menghentikan operasi khusus yang ditujukan untuk demiliterisasi dan de-nazifikasi Ukraina, para pejabat UE akan mengungkap sebuah program.

Program UE tersebut memungkinkan semua 27 anggotanya untuk memberikan senjata mematikan ke negara Eropa Timur itu.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Sputnik Senin (28/2/2022), Berlin telah berjanji untuk mengirim 1.000 senjata anti-tank dan 500 Stinger ke militer Ukraina.

Baca juga: Jenderal Chechnya yang Dikerahkan Rusia Tewas Kena Rudal Pasukan Militer Ukraina di Dekat Kiev

“Di satu sisi, berbicara tentang perdamaian dan mengutuk agresi Rusia dan di sisi lain mempersenjatai konflik bahkan lebih adalah penilaian yang buruk." ujar Frank Creyelman, selaku Senator Kehormatan Belgia.

"Tetapi mengirim pasokan medis adalah satu hal, memperpanjang perang adalah hal lain, terutama setelah memprovokasi," sambungnya.

Pada Sabtu (26/2/2022) Jerman membalikkan kebijakannya untuk tidak pernah mengirim senjata ke zona konflik dan mengklaim bahwa operasi khusus Rusia membahayakan seluruh tatanan pasca-Perang Dunia II di Eropa.

Sebelumnya, Jerman telah menolak tekanan dari sekutu UE dan NATO, menolak untuk mengirim bantuan militer yang mematikan ke Ukraina.

Sebagian besar senjata dan amunisi Eropa adalah buatan Jerman, yang memberi Berlin kendali hukum atas pemindahannya.

Baca juga: Punya Ikatan dengan Putin, Eks Pemilik Chelsea Roman Abramovich Bantu Upaya Perdamaian Rusia-Ukraina

Sementara itu, para pejabat UE sedang mengerjakan program untuk mempersenjatai Ukraina.

Meskipun perjanjian blok itu melarangnya menggunakan anggaran normalnya untuk mendanai operasi militer.

Namun, Brussel memutuskan untuk menggunakan kendaraan pembiayaan di luar anggaran, yang disebut "Fasilitas Perdamaian Eropa," untuk menyediakan senjata ke Kiev, Ibu Kota Ukraina.

"Jelas, mengirim bantuan kemanusiaan adalah sesuatu yang baik dan harus didukung, tetapi saya pikir mengirim bantuan militer, terutama pada saat ini, hanya menambah bahan bakar ke api." sebut Profesor Hukum di University of Pittsburgh, Dan Kovalik.

"Dan saya pikir itu melepaskan peran UE sebagai pembawa damai," imbuhnya.

Baca juga: UPDATE HASIL Perundingan Perang Rusia vs Ukraina, Sangat Jauh dari Gencatan Senjata

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved