Kata Ahli soal Peran Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam Konflik Rusia-Ukraina: Langgar Perdamaian

Penjelasan ahli soal peran Uni Eropa dan Amerika Serikat dalam konflik bersenjata antara Rusia dengan Ukraina, UE disebut langgar perjanjian damai.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Kolase Tangkapan Layar YouTube Kompas TV
Situasi terkini kota-kota besar di Ukraina setelah diserang oleh Rusia pada Kamis (24/2/2022) waktu setempat. 

UE Bukan Lagi Aliansi Demokrasi Damai

Perubahan hati Jerman dapat dijelaskan dengan meningkatnya tekanan dari Washington, menurut para pengamat.

Menurut Humas sekaligus Sejarawan Serbia-Amerika untuk majalah Chronicles Dr Srdja Trifkovic, menyebutkan bahwa ini bukan pertama kalinya Berlin membalikkan aturannya untuk tidak mengirim senjatanya ke zona konflik.

“Pemerintah Jermanlah yang mempersenjatai para separatis Kroasia sebelum disintegrasi Yugoslavia dan benar-benar memasok semua jenis senjata dari bekas Republik Demokratik Jerman (GDR) ke Kroasia, bahkan ketika Yugoslavia masih ada,” beber Trifkovic.

“Jerman juga yang bersama dengan Inggris dan Amerika, memasok Tentara Pembebasan Kosovo (KLA) dengan senjata mematikan untuk digunakan melawan Serbia." lanjutnya.

Baca juga: Bukan Rudal, Ini Alat Perang Presiden Ukraina Sudutkan Vladimir Putin, Situasi Terkini Rugikan Rusia

Dan akhirnya, Jerman yang berpartisipasi dengan pesawat tempur dan pembom mereka di agresi terhadap Yugoslavia pada musim semi 1999, bersama dengan negara-negara besar lainnya." jelas Trifkovic.

Disebutkan juga bahwa Jerman, Belanda, Estonia dan Belgia telah mengisyaratkan kesediaan mereka untuk mengirim senjata ke Kiev.

Meskipun memerlukan persetujuan bulat dari semua negara anggota UE untuk mengizinkan penggunaan Fasilitas Perdamaian Eropa, pejabat UE telah menemukan celah untuk melanjutkan rencana mereka.

"Uni Eropa tidak lagi menjadi komunitas negara-negara berdaulat yang bekerja sama untuk memfasilitasi ekonomi dan telah menjadi alat yang dipercepat dari proyek dominasi global Amerika Serikat," kata Trifkovic.

"Ini adalah peran yang sangat menyedihkan dan merendahkan untuk 'Eropa lama', tetapi itu adalah peran yang negara-negara Eropa sendiri yang dipimpin oleh Jerman dan Prancis telah membiarkannya terjadi," papar Trifkovic.

Baca juga: Perang Rusia Vs Ukraina, Pejabat Amerika Serikat Bocorkan Taktik Terbaru Pasukan Vladimir Putin

Perang Proksi Melawan Rusia di Ukraina

Trifkovic menuturkan bahwa dengan mengirim bantuan mematikan ke Ukraina, UE sama saja mendeklarasikan perang proksi terhadap Rusia.

Namun, Trifkovic menegaskan bahwa hal itu telah menjadi niat UE selama ini.

"Jelas bahwa mereka ingin Ukraina membujuk dan memprovokasi Rusia. Sama seperti mereka mendorong (Presiden Georgia saat itu Mikhail) Saakashvili untuk memprovokasi Rusia pada musim panas 2008 di Ossetia Selatan," terang Trifkovic.

Dan Kovalik menambahkan bahwa yang lebih buruk dari perang proksi melawan Rusia ini yaitu mengorbankan rakyat Ukraina.

Baca juga: TERNYATA Vladimir Putin Kebal Terhadap Sanksi Barat, Rusia Beri Ancaman Terbaru ke Ukraina

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved