Berita Sulawesi Tenggara
Beli Token Listrik Prabayar PLN, Ini Manfaat 1 kWh, SIMAK Cara Hitung Penggunaan Listrik
Pengisian token listrik prabayar PLN berbeda dengan membeli pulsa telepon seluler karena pengisian token dikonversikan ke dalam kilowatt hour (kWh)
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Untuk engisian token listrik prabayar PLN berbeda dengan membeli pulsa telepon seluler.
Hal itu karena pengisian token dikonversikan ke dalam kilowatt hour (kWh) sesuai tarif listrik yang berlaku, bukan dalam nominal rupiah.
Dengan demikian, hal itu kerap menjadi pertanyaan tentang berapa besaran kWh yang diperoleh dari nominal rupiah yang dibayarkan pelanggan.
"Perlu dipahami angka yang terdapat di kwh meter besarannya bukan rupiah, melainkan kWh,"ucap Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi, Senin (21/2/2022).
Agung menuturkan, pelanggan juga bisa menghitung sendiri berapa kWh yang didapat atas pembelian token prabayar.
Bagi pelanggan dapat menghitung sendiri kWhnya, selengkapnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
Baca juga: 11 Desa di Ueesi Kolaka Timur Sulawesi Tenggara Kini Dialiri Listrik, PLN Investasi Rp18,56 Miliar
Langkah pertama yaitu dengan mengetahui patokan tarif listrik per kWh. Misalnya, tarif listrik bagi 13 pelanggan nonsubsidi. Hingga Februari 2022, patokan tarif listrik pelanggan nonsubsidi yaitu:
1. RI 900 VA (RTM) Rp. 1.352/kwh
2. RI 1.300 VA Rp. 1.444/kwh
3. RI 2.200 VA Rp. 1.444/kwh
4. R2 3.500-5.500 VA Rp. 1.444/kwh
5. R3 6.600 VA ke atas Rp. 1.444/kwh
6. B2 6.600-200 KVA Rp. 1.444/kwh
7. B3 di atas 200 KVA Rp. 1.035/kwh
8. I3 TM di atas 200 KVA - 30.000 KVA Rp. Rp. 1.035/kwh
9. I4 TT 30 MVA ke atas Rp.996/kwh