Berita Sulawesi Tenggara
Ekonomi Sultra Triwulan Ketiga 2025 Tumbuh 5,65 Persen, Industri Pengolahan Jadi Penyumbang Utama
Ekonomi Sulawesi Tenggara triwulan ketiga 2025 mengalami kenaikan sebesar 5,65 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu untuk periode yang sama.
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra) triwulan ketiga 2025 mengalami kenaikan sebesar 5,65 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu untuk periode yang sama.
Namun apabila dibandingkan dengan triwulan kedua 2025, ekonomi Sultra tumbuh sebesar 3,41 persen.
Hal itu disampaikan oleh Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra, Andi Kurniawan usai merilis berita resmi statistik di kantornya.
"Pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tenggara cukup stabil," katanya diwawancarai media, Rabu (5/11/2025).
Pertumbuhan ekonomi di Bumi Anoa ini dipengaruhi dua faktor, yaitu lapangan usaha dan pengeluaran.
Baca juga: ASR Sebut Potensi Aspal ke Menteri PUPR, Pembangunan Jembatan Muna-Buton Bisa Tingkatkan Ekonomi
Dari sisi lapangan usaha, penyumbang utama ekonomi tumbuh sebesar 5,65 persen berasal dari industri pengolahan; pertanian, kehutanan, dan perikanan.
Lalu perdagangan besar dan eceran; reparasi mobil dan motor; serta pertambangan dan penggalian.
Sementara dari sisi pengeluaran, berasal dari net ekspor, konsumsi rumah tangga, dan pembentukan modal tetap bruto.
Andi Kurniawan menyebutkan, adanya efisiensi di pemerintahan tidak begitu berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Kendati demikian, apabila penghematan anggaran tidak terjadi maka dipastikan ekonomi di Sultra tumbuh dengan pesat.
Baca juga: Asosiasi Pengusaha Tambang Sulawesi Tenggara Dorong Ekonomi Daerah, Bank Sultra Dukung Pertambangan
Selain pertumbuhan ekonomi, BPS juga menyampaikan rilis tentang kondisi ketenagakerjaan Sultra 2025.
Dia menjabarkan, angkatan kerja pada Agustus 2025 berjumlah 1,48 juta jiwa, naik 6 ribu lebih jiwa dari tahun sebelumnya.
"Angkatan kerja naik karena bertambahnya jumlah penduduk, tetapi tidak semuanya diserap," ujar dia.
Dari 1,48 juta orang angkatan kerja tersebut, sebanyak 1,43 juta orang bekerja dan 49,16 ribu orang lannya tercatat sebagai pengangguran.
Adapun lapangan usaha dengan penyerapan tenaga kerja tertinggi yakni administrasi pemerintahan meningkat sekitar 14,63 ribu orang.
Baca juga: Daftar 17 Daerah Paling Bahagia di Sulawesi Tenggara 2024 Versi Indeks Pembangunan Manusia BPS
Lalu penyediaan akomodasi makan dan minum sebanyak 14,62 orang, serta sektor pendidikan sebanyak 10,65 ribu orang.
Menurut Andi, peningkatan tersebut karena adanya penerimaan ASN 2025, kegiatan kuliner, bertambahnya coffee shop, hingga hadirnya SPPG. (*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
| Unsultra dan Kadin Bersinergi Kembangkan UMKM dan Gerakkan Ekonomi Sulawesi Tenggara Lewat Expo 2025 |
|
|---|
| Wamendagri Sebut MBG di Baubau Harus Berdampak Ekonomi, Minta SOP SPPG Ketat Setelah Kasus Keracunan |
|
|---|
| Perkuat Ekonomi Kreatif, Andi Sumangerukka Dorong Dekranasda Sultra Bangun Industri Kerajinan Lokal |
|
|---|
| Masyarakat Ekonomi Rendah di Kota Kendari Sulawesi Tenggara Bisa Dapat Bantuan dari Baznas, Syarat |
|
|---|
| 18 Jenis Lapangan Usaha Sensus Ekonomi 2026, BPS Sulawesi Tenggara Ungkap Ciri Petugas dan Jadwal SE |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Ekonomi-Sultra-Triwulan-Ketiga-2025-Tumbuh-565-Persen-Industri-Pengolahan-Jadi-Penyumbang-Utama.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.