Wali Kota Baubau Berpulang
Mengenang Wali Kota Baubau AS Tamrin, Karya dan Falsafah Po-5 yang Mengajarkan Cinta dan Kedamaian
Mengenang Wali Kota Baubau AS Tamrin (70), karya dan falsafah Po-5 yang mengajarkan cinta dan kedamaian.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
Mulai pembangunan Sumber Daya Manusia hingga infrastruktur dasar.
“Yang penting itu adalah penerapan P0-5, pembangunan jembatan Muna-Buton, jalan lingkar, by pass, perluasan bandara, dan pelabuhan kontaoner,” jelasnya menambahkan.
Dia menganggap penting 6 hal itu untuk menyambut mekarnya Provinsi Kepulauan Buton.
Dijabarkan, Po-5 merupakan falsafah yang mengajarkan cinta dan kedamaian.
Sementara pembangunan 5 infrastruktur dasar berguna bagi kemajuan peradaban dan ekonomi masyarakat.
Pada dasarnya, AS Tamrin ingin membangun Kota Baubau dengan landasan kebudayaan dan nilai-nilai luhur.
“Semoga apa yang saya kerjakan ini bisa dilanjutkan oleh Wali Kota Baubau berikutnya,” ujarnya.
Makna Filosofi PO-5
Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), AS Tamrin menjelaskan makna filosofis PO-5.
Semboyan yang getol dikampanyekan itu ternyata memiliki arti sederhana.
Menurut AS Tamrin, PO-5 mengajarkan rasa sayang hingga rasa sakit.
Nilai filosifis PO-5 merupakan kunci tatanan masyarakat cinta dengan perdamaian.
"Jika ini diterapkan kedamaian akan terwujud. Dengan begitu tinggal membangun infrastruktur," ujarnya ditemui di Rumah Jabatan Wali Kota, Kelurahan Wale, Kecamtan Wolio, Baubau, Sultra, Selasa (14/9/2021).
PO-5 merupakan singkatan dari Pomasi-masiaka, Popia-piara, Pomaemaeaka, Poangka-angkataka, dan Pobinci-binci Kuli.
Secara harfiah yakni, Pomasi-masiaka artinya saling sayang-menyangi.
Popiapiara artinya saling merawat dan saling mengayomi.
Pomaemaeaka artinya memiliki rasa malu agar menjaga harkat martabat.
Poangka-angkataka artinya saling mendukung.
Pobinci-binci kuli artinya berbagi rasa sakit dengan sesama.(*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)