Wali Kota Baubau Berpulang
Mengenang Wali Kota Baubau AS Tamrin, Karya dan Falsafah Po-5 yang Mengajarkan Cinta dan Kedamaian
Mengenang Wali Kota Baubau AS Tamrin (70), karya dan falsafah Po-5 yang mengajarkan cinta dan kedamaian.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, BAUBAU - Mengenang Wali Kota Baubau AS Tamrin (70), karya dan falsafah Po-5 yang mengajarkan cinta dan kedamaian.
Salah satu wali kota dua periode di Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut meninggal dunia pada Kamis (13/01/2022) petang.
Kepala daerah bernama lengkap H Abdul Sajid Tamrin Bin Karim tersebut berpulang di Jakarta.
AS Tamrin meninggal dunia dalam perawatan medis disalah satu rumah sakit di ibu kota.
Kabar duka tersebut dibenarkan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika atau Kadiskominfo Baubau, La Ode Darusallam, yang dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.
Sosok AS Tamrin merupakan Wali Kota Baubau periode 2013-2017 dan 2017-2023.
Masa jabatannya di periode kedua tersisa dua tahun lagi.
Sebelum terpilih Wali Kota Baubau pada Pilkada 2013, sosok AS Tamrin adalah Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Almarhum merupakan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Baubau.
Pada periode pertama terpilih menjadi wali kota, AS Tamrin berpasangan politikus perempuan bernama Masra Manaarfa.
Baca juga: BREAKING NEWS: Wali Kota Baubau AS Tamrin Meninggal Dunia
Sedangkan pada periode keduanya, AS Tamrin berpasangan dengan Ketua Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), La Ode Ahmad Monianse.
Keinginan di Periode Kedua
Dalam kesempatan berbincang dengan TribunnewsSultra.com pada Selasa (14/9/2021) lalu, pria kelahiran 31 Desember 1952 itu sempat menyampaikan berbagai keinginannya di masa akhir jabatannya.
“Sisa dua tahun,” katanya di Rumah Jabatan (Rujab) Wali Kota Baubau, Jl Balai Kota, Kelurahan Wale, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Provinsi Sultra.
Pada sisa masa jabatannya itu, dia berkeinginan menyelesaikan beberapa masalah mendasar di Kota Baubau.
Baca juga: Sosok Wali Kota Baubau AS Tamrin, dari Kepala BPN hingga 2 Periode Pimpin Kotamadya di Sultra
Mulai pembangunan Sumber Daya Manusia hingga infrastruktur dasar.
“Yang penting itu adalah penerapan P0-5, pembangunan jembatan Muna-Buton, jalan lingkar, by pass, perluasan bandara, dan pelabuhan kontaoner,” jelasnya menambahkan.
Dia menganggap penting 6 hal itu untuk menyambut mekarnya Provinsi Kepulauan Buton.
Dijabarkan, Po-5 merupakan falsafah yang mengajarkan cinta dan kedamaian.
Sementara pembangunan 5 infrastruktur dasar berguna bagi kemajuan peradaban dan ekonomi masyarakat.
Pada dasarnya, AS Tamrin ingin membangun Kota Baubau dengan landasan kebudayaan dan nilai-nilai luhur.
“Semoga apa yang saya kerjakan ini bisa dilanjutkan oleh Wali Kota Baubau berikutnya,” ujarnya.
Makna Filosofi PO-5
Wali Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), AS Tamrin menjelaskan makna filosofis PO-5.
Semboyan yang getol dikampanyekan itu ternyata memiliki arti sederhana.
Menurut AS Tamrin, PO-5 mengajarkan rasa sayang hingga rasa sakit.
Nilai filosifis PO-5 merupakan kunci tatanan masyarakat cinta dengan perdamaian.
"Jika ini diterapkan kedamaian akan terwujud. Dengan begitu tinggal membangun infrastruktur," ujarnya ditemui di Rumah Jabatan Wali Kota, Kelurahan Wale, Kecamtan Wolio, Baubau, Sultra, Selasa (14/9/2021).
PO-5 merupakan singkatan dari Pomasi-masiaka, Popia-piara, Pomaemaeaka, Poangka-angkataka, dan Pobinci-binci Kuli.
Secara harfiah yakni, Pomasi-masiaka artinya saling sayang-menyangi.
Popiapiara artinya saling merawat dan saling mengayomi.
Pomaemaeaka artinya memiliki rasa malu agar menjaga harkat martabat.
Poangka-angkataka artinya saling mendukung.
Pobinci-binci kuli artinya berbagi rasa sakit dengan sesama.(*)
(TribunnewsSultra.com/Risno Mawandili)