Berita Sulawesi Tenggara

Cerita Ulfiah Anggota DPRD Konawe Dinobatkan Tokoh Perempuan Inspiratif Ibu Bumi Kemen PPPA

Ulfiah mendapatkan penghargaan itu dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia, pada 27 Desember 2021.

Penulis: Laode Ari | Editor: Muhammad Israjab
Handover
Ulfiah (kanan) peraih penghargaan sebagai tokoh perempuan inspiratif dari Kemen PPPA saat menghadiri program tribun Corner. Wanita asal Lalonggasu Meeto Kabupaten Konawe ini juga menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Konawe. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Ulfiah, seorang wanita asal Lalonggasu Meeto, Kabupaten Konawe Provinsi Sulawesi Tenggara dinobatkan sebagai tokoh perempuan inspiratif dan berprestasi di Indonesia. 

Penghargaan tersebut diberikan pada Kongres perempuan Indonesia dan peringatan hari ibu 2021 di Jakarta. 

Ulfiah mendapatkan penghargaan itu dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kemen PPPA) Republik Indonesia, pada 27 Desember 2021.

Dia saat menjabat sebagai anggota DPRD Konawe periode 2019-2024.

Baca juga: Tipu Puluhan Perangkat Desa, Suami Istri di Wonogiri Ditangkap Polisi karena Gelapkan Premi Asuransi

Selain Ulfiah, tokoh perempuan lain yang juga diberikan penghargaan yang sama.

Diantaranya mantan Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti serta Nur Asia Sandiaga Uno untuk kategori interpreneur perempuan inspiratif. 

Sementara kategori inspiratif Ibu Bumi diraih Anisa Pohan dan Hj Fahira Idris. 

Ulfiah berterima kasih kepada Kemen PPPA yang sudah memberinya penghargaan sebagai salah satu tokoh perempuan inspiratif

Ia mengungkapkan sudah lama dirinya bergerak sebagai pegiat lingkungan sebelum bahkan terpilih menjadi anggota DPRD Konawe

"Saya sudah lama aktif mengkampanyekan perlindungan kawasan konservasi dan wisata lingkungan pesisir, " kata Ulfiah saat menghadiri Program Tribun Corner, Kamis (30/12/2021). 

Baca juga: Karnaval Lintas Budaya di Konawe Sulawesi Tenggara, Kadis Dikbud Sebut Bakal Jadi Agenda Tahunan

Wanita asal Desa Lalonggasu Meeto, kabupaten Konawe mengkampanyekan lingkungan pesisir melalui Yayasan Anak Pantai Sejahtera atau YAPS. 

Meskipun sudah jadi Anggota DPRD, Ia mengaku tetap berkontribusi dan saat ini menjadi Pembina YAPS. 

"Karena saya memang masih cinta dan serius dengan isu-isu lingkungan dan kawasan pesisir, " ujarnya. 

Ulfiah bercerita, saat tahun pertama menjabat sebagai anggota dewan, Ia duduk di Komisi III yang lingkup kerjanya pada pariwisata. 

Diposisi itu, terus aktif memperjuangkan kebijakan untuk lingkungan, kawasan konservasi laut termasuk pembinaan UMKM di masyarakat pesisir. 

Begitupula ketika menjadi anggota di Komisi 1 DPRD Konawe yang wilayah tugasnya meliputi pemerintahan. 

Baca juga: Polres Konawe Imbau Masyarakat Tetap Tenang dan Tidak Euforia Merayakan Pergantian Tahun Baru 2022

"Saya tetap kombinasikan atau berkolaborasi dengan pemerintah Desa atau kelurahan untuk edukasi masyarakat dalam menjaga lingkungan, " Jelasnya. 

Meskipun dalam memperjuangkan isu-isu lingkungan memliki tantang sendiri ketika berada di Komisi 1.

Namun, kata Ulfiah, mindset atau cara pandang di masyarakat untuk terus menjaga lingkungan perlahan mulai berubah dari apatis menjadi lebih peduli. 

"Kadang terbilang unik juga, seorang politisi yang mengawasi pemerintahan, tapi juga turut aktif di isu-isu lingkungan," ucapnya. 

Selain itu, tantangan lain yang juga dirasa yakni membagi waktu saat di DPRD dengan kegiatan lain di yayasan. 

Apalagi terdapat keluhan masyarakat tentang dampak kerusakan lingkungan. 

Menurutnya, saat ini masih banyak tindakan masyarakat atau oknum terkadang berdampak pada kerusakan lingkungan. 

"Apalagi saat kerusakan lingkungan seperti membuang sampah di wilayah pesisir karena adanya aktivitas masyarakat atau kelompok tertentu sangat miris, " tuturnya. 

Baca juga: Kejuaraan Taekwondo Bupati Konawe Cup 2021, Sekda Ferdinand Sapan Sebut Apriyani Rahayu

Ulfiah, menambahkan, saat ini 70 persen dampak kerusakan lingkungan di wilayah pesisir banyak diakibatkan sampah. 

Untuk itu, dirinya terus mengedukasi masyarakat agar tetap menjaga lingkungan salah satunya dengan tidak membuang sampah di laut. 

Dalam kegiatan, dirinya mengajak dari kalangan anak muda dari berbagai komunitas atau kelompok mahasiswa maupun pelajar.

"Dan luar biasa beberapa gerakan kita juga didukung oleh pemerintah dan BUMN, alhamdulillah di wilayah pesisir terutama Lalonggasu Meeto sudah ada bank sampah, " terangnya. 

Baca juga: Pemekaran Kecamatan Anggotoa Konawe Terancam Gagal Terkendala Syarat Adminstrasi

Dengan adanya gerakan melindungi lingkungan dan kawasan konservasi, Ulfiah mengungkapkan bahkan bukan hanya mendapat dukungan pemerintah. 

Namun, ada pula dukungan dari komunitas pecinta lingkungan dari Prancis. 

Selain berbagai kegiatan juga mendapat suport dana dari komunitas tersebut. 

"Karena memang regulasi kita mengatur jika ada lembaga luar negeri yang ingin bergerak untuk menjaga lingkungan maka harus berkolaborasi dengan lembaga atau yayasan yang betul-betul peduli dengan lingkungan, " jelas Ulfiah

"Dan alhamdulillah, mereka memilih YAPS dan saat terus aktif memberi edukasi lingkungan di masyarakat," tutupnya. (*) 

(Tribunnewssultra.com/ La Ode Ari) 

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved