Tak Punya BPJS, Siswa SMP Korban Penganiayaan Pemuda Silat di Kefamenanu Terpaksa Keluar dari RS
Vikrensio Alone Bnani (14) siswa SMP yang menjadi korban penikaman oleh sekelompok pemuda asal perguruan silat di TTU NTT terpaksa hentikan perawatan.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Iptu Fernando mengungkapkan kronologi kejadian penganiayaan dan penikaman ini.
Peristiwa tersebut berawal saat pelaku AJL mengikuti acara pesta di Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, TTU.
Baca juga: Bocah Dicabuli Teman Kerja Ayahnya, Ibu Korban Dianiaya Pelaku saat Pergoki Anaknya Dirudapaksa
Ketika pesta berlangsung, AJL dipukul oleh seseorang tak dikenal.
Hingga kemudian AJL pun memanggil beberapa temannya yang juga dari perguruan silat.
Setelah itu mereka mencari orang yang memukul AJL, namun pelaku pemukulan tersebut tak berhasil ditemukan.
Para tersangka yang kesal, lantas memukul orang yang mereka temui di jalan, sebagai pelampiasan.
Hingga akhirnya AJL dan para tersangka lainnya melihat korban Vikrensio melintas.
"Para pelaku lalu melampiaskan emosinya terhadap korban. Mereka lalu mengeroyok dan menikam korban hingga tergeletak di tanah," ungkap Iptu Fernando.
Baca juga: Pria Diduga ODGJ di Majene Aniaya Warga Menggunakan Senjata Tajam: 4 Korban Alami Luka Tusuk
Vikrensio lalu dilarikan oleh warga sekitar yang menyaksikan peristiwa penikaman tersebut ke rumah sakit terdekat untuk mendapat perawatan medis.
Zakharias Bnani selaku ayah kandung korban, lantas melaporkan kejadian ini ke Mapolres TTU.
Petugas polisi yang menerima laporan tersebut, kemudian bergerak cepat untuk meringkus para tersangka.
(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar) (Kompas.com/Sigiranus Marutho Bere)
Sebagaian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Khawatir Biaya Membengkak, Bocah SMP Korban Penikaman Keluar dari Rumah Sakit meski Belum Pulih" dan "Tikam Siswa SMP hingga Dirawat di RS, 5 Pemuda dari Perguruan Silat Jadi Tersangka"