Kisah Pilu Orangtua Santriwati yang Dirudapaksa Guru Pesantren di Bandung: Mau Urus 2 Bayi Korban
Kisah pilu yang dialami orangtua santriwati yang dihamili guru pesantren di Bandung Jawa Barat, hingga korban lahirkan 2 anak perempuan.
Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
Orangtua korban, ternyata melihat perubahan pada anaknya, hingga diketahui bahwa putrinya hamil.
"Nah disitulah akhirnya dengan ditemani oleh Kepala Desa mereka melapor ke Polda Jabar. Nah, itu awalnya seperti itu," ujarnya.
Setelah melapor ke Polda, orangtua korban tersebut melapor ke Bupati Garut dan kemudian melapor ke P2TP2A.
Sejak itu dan hingga kini P2TP2A mendampingi korban dan orangtuanya.
Baca juga: Wabub Jabar Ungkap Perilaku Sosok HW, Guru Hamili Santri di Bandung: Pesantren, Tapi Enggak Bener
Kondisi Korban dan Orangtua, Sempat Syok

Diah mengungkapkan kondisi psikologis korban dan orangtusanya kini sudah lebih kuat.
Lantaran sebelumnya memang sudah disampaikan kepada korban akan risiko muncul apabila kasusnya diungkap ke media.
"Insya Allah mereka sudah lebih kuat, karena kami telah mempersiapkan, seperti inilah kalau ini akhirnya kebuka, mereka harus siap menghadapi, insyaallah mereka lebih kuat," terang Diah.
Diah sendiri merasa yakin sebab saat mendatangi P2TP2A Garut, para korban beserta orangtuanya diberi program trauma healing dan dampingan dari psikolog.
Baca juga: Selain Penjara, Oknum Guru Pesantren di Bandung yang Hamili Belasan Santriwati juga Terancam Kebiri
Lantaran orangtua korban merasa sangat terpukul setelah menerima kabar kasus yang dialami putri mereka.
Kisah Orangtua Korban yang Lahirkan 2 Bayi HW
Dilansir TribunnewsSultra.com dari Kompas.com, Ketua P2TP2A Garut, Diah Kurniasari Gunawan pun turut merasa kecewa, marah, dan berkecamuk seperti yang dirasakan para orangtua korban rudapkasa guru pesantren ini.
Diah menyaksikan pilunya suasana saat pertemuan para orangtua dengan anak-anaknya yang sebelumnya dianggap menuntut ilmu di pesantren namun justru melahirkan bayi hasil aksi bejat gurunya.
"Rasanya bagi mereka mungkin dunia ini kiamat, ada seorang bapak yang disodorkan anak usia 4 bulan oleh anaknya, enggak, semuanya nangis," sebut Diah.
Peristiwa pilu itu terjadi pertemuan para orangtua dengan korban di kantor P2TP2A Bandung, setelah dibawa keluar dari lingkungan pondok pesantren oleh penyidik Polda Jabar.
Baca juga: Ridwan Kamil Marah Dengar Ustaz Pesantren di Bandung Cabuli 12 Santriwati: Dihukum Seberat-beratnya