Pegawai Karaoke Diduga Jadi Korban Penculikan, Tak Kunjung Pulang Meski Keluarga Kirimi Uang Tebusan

Bagus Pujianto (20) pegawai karaoke di Semarang Jawa Tengah yang diduga diculik, tak kunjung pulang meski keluarga sudah kirim uang tebusan.

Penulis: Nina Yuniar | Editor: Ifa Nabila
glocalkhabar.com
Ilustrasi penculikan, Bagus Pujianto (20) warga Demak Jawa Tengah yang hilang sejak 17 November 2021, diduga diculik, keluarga sudah kirimkan uang tebusan tetapi korban tak kunjung pulang ke rumah. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Kekhawatir dirasakan oleh sebuah keluarga di Kabupaten Demak, Jawa Tengah (Jateng), lantaran salah seorang anggotanya menghilang dan diduga menjadi korban penculikan.

Dilansir TribunnewsSultra.com dari Tribunnews.com, Bagus Pujianto (20), seorang pegawai cleaning service di sebuah tempat karaoke di Kota Semarang dilaporkan hilang, yang diduga diculik.

Pegawai berusia 20 tahun itu tidak bisa dihubungi dan tak pulang ke rumah sejak Rabu (17/11/2021).

Bagus diduga mejadi korban tindak penculikan.

Hal tersebut karena keluarga Bagus mendapat panggilan dari seorang pria yang mengaku sebagai penculik dan meminta tebusan.

 

Baca juga: Andriani Akui Hanya Ingin Berbagi Informasi di Media Sosial, Buat Status Penculikan Anak di Konawe

Kronologi

Dilansir TribunnewsSultra.com dari TribunJateng.com, Pipin Puji Astuti (32), kakak kandung Bagus mengungkapkan kronologis peristiwa dugaan penculikan ini.

Pipin Puji Astuti, kakak Bagus, memberikan keterangannya terkait adiknya yang hilang sejak 17 November 2021 di rumahnya, Senin (6/12/2021).
Pipin Puji Astuti, kakak Bagus, memberikan keterangannya terkait adiknya yang hilang sejak 17 November 2021 di rumahnya, Senin (6/12/2021). (TRIBUNJATENG/REZA GUSTAV)

Kejadian ini berawal saat Pipin mengantarkan Bagus untuk pergi bekerja pada (17/11/2021)

Bagus berangkat dari rumahnya yang berada di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Demak, Jateng.

“Seperti biasa saya antar dia ke halte di Penggaron untuk berangkat kerja naik Bus Trans Semarang ke daerah Gajahmada Semarang, hingga saat malam hari saya juga menjemputnya," kata Pipin kepada Tribunjateng.com.

"Malam hari saya menunggu Bagus di halte, namun tak kunjung terlihat dan tidak bisa dihubungi," sambungnya.

Baca juga: Kabar Penculikan Anak di Konawe Tidak Benar, Viral di Media Sosial, Seorang Wanita Diperiksa Polisi

"Teman-teman kerjanya juga mengatakan Bagus tidak berangkat pada hari itu,” imbuh Pipin.

Hingga Pipin sejak saat itu, selalu mencoba menghubungi ponsel milik adiknya tetapi tak ada jawaban dari Bagus.

Kemudian pada (26/11/2021), keluarga korban mendapat panggilan dari seorang pria tak dikenal yang mengaku tengah bersama Bagus di Jakarta.

“Malam itu juga penelepon meminta uang sebesar Rp 2,6 juta. Saya yang saat itu panik langsung terus-terusan menelepon nomor itu tapi tidak pernah diangkat," jelas Pipin.

"Setelah itu, orang tak dikenal itu terus mengirimkan voice note (pesan suara) melalui WhatsApp, bilang kalau Bagus akan baik-baik saja asal pihak keluarga mentransfer uangnya," lanjutnya.

"Orang itu kemudian menurunkan jumlah uang yang diminta, sempat sebesar Rp 2 juta dan turun hingga Rp 1,5 juta," imbuh Pipin.

Baca juga: Diduga Sebar Hoaks Penculikan Anak di Konawe Via Media Sosial, Dua Warga Dipanggil Polisi

Akhirnya keluarga Bagus pun langsung mengirimkan uang sesuai permintaan kepada pria yang tak diketahui identitasnya itu.

"Saya saat itu panik sekali, berhubung saya tidak punya uang, saya meminta kakak saya dan malam itu juga kami langsung transfer ke rekening BCA penelepon,” beber Pipin.

Namun setelah itu nomor telepon pria asing tersebut tidak bisa dihubungi lagi.

Padahal, dalam voice note sang penelepon berjanji akan membebaskan Bagus dan mengantarkannya naik ke bus untuk pulang.

Pipin mengaku bahwa dirinya sempat melihat kondisi Bagus melalui panggilan video dari sang penelepon.

Baca juga: Culik Bocah 4 Tahun, Rumah Pria Pelaku Penculikan Dipenuhi Boneka

“Saya juga sempat divideo call dan terlihat Bagus di suatu tempat, tapi Bagus tak berbicara sepatah kata pun hanya mengangguk dan menggeleng," tutur Pipin.

"Saya minta Bagus untuk gerakan kameranya ke arah sekitarnya, namun Bagus tidak mau karena di sebelahnya bersama pria tak dikenal itu,” tambahnya.

Pipin yang sembari bercucuran air mata, juga menyampaikan harapannya agar sang adik dapat segera pulang ke rumah dengan selamat.

Pipin bercerita tentang sosook Bagus yang dikenal pendiam tak penurut.

Pipin juga mengatakan bahwa ia kerap mengantarkan dan menemani Bagus saat beraktivitas di luar rumah.

Pihak keluarga sendiri sudah melaporkan peristiwa ini ke Polsek Mranggen Demak.

Baca juga: Fakta Terbaru Kasus Penculikan Siswi di Aceh, Istri Pelaku Kena Imbas, Polisi: Korban Masih Utuh

Saat dihubungi Tribunjateng.com, Kapolsek Mranggen, AKP A M Tohari, membenarkan adanya laporan penculikan tersebut.

Kini pihak kepolisian sedang menindaklanjuti laporan dari keluarga Bagus itu.

(TribunnewsSultra.com/Nina Yuniar) (TribunJateng.com) (Tribunnews.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul "Pegawai Karaoke Semarang Diculik, Keluarga di Demak Beri Tebusan Tapi Korban Tak Dipulangkan" dan di Tribunnews.com dengan judul "Cleaning Service Tempat Karaoke di Kota Semarang Diculik, Keluarga Beri Tebusan"

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved