OPINI
OPINI: Toleransi dan Moderasi Beragama Harus Dibudayakan di Sekolah Dasar
Hasil survey Wahid Institut pada tahun 2020 menunjukkan bahwa intoleransi dan radikalisme di Indonesia semakin bertambah.
Penulis: Asriani, SPd (Guru Sekolah Dasar)
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Toleransi dan moderasi beragama kini menjadi isu yang sangat banyak diperhatikan oleh berbagai pihak terutama oleh para tokoh pendidikan dan para tokoh agama.
Hal ini dikarenakan munculnya berbagai data hasil survey yang mengungkapkan bahwa semakin banyak bibit-bibit intoleransi yang tumbuh subur dikalangan masyarakat bahkan sampai merambat ke dalam lembaga pendidikan.
Hasil survey Wahid Institut pada tahun 2020 menunjukkan bahwa intoleransi dan radikalisme di Indonesia semakin bertambah.
Melalui survey tersebut ditemukan data bahwa 0,4% warga negara Indonesia pernah melakukan tindakan radikal.
Ada 7,1% kelompok masyarakat yang rentan melakukan tindakan radikal jika ada kesempatan atau ajakan, dan sikap intoleransi mengalami kenaikan dari angka 46% menjadi 54%.
Baca juga: OPINI: Pendidikan dan Model Pembelajaran di era Digital
Demikian pula dengan survey yang dilakukan oleh Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Tenggara pada tahun 2018 yang menemukan fakta bahwa radikalisme juga sudah menyasar lembaga pendidikan di Sulawesi Tenggara seperti sekolah dan kampus.
Fakta ini tentu menjadi hal yang miris untuk diakui karena lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi tempat yang paling aman untuk perkembangan anak-anak bangsa kini dengan mudah diracuni oleh virus radikalisme dan intoleransi.
Hal ini juga diperparah dengan perkembangan IT yang semakin pesat yang membuat para anak bangsa ini dengan bebas mengakses segala hal yang mereka inginkan.
Tanpa adanya pengawasan yang tepat dari orang tua dan pihak sekolah sehingga terkadang mereka dengan mudah terjangkit propaganda dan provokasi kaum radikalisme dan intoleransi di media sosial.
Hal semacam ini tentu tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Baca juga: OPINI : Refleksi Pemuda dan Alumni Kampus Daerah Sulawesi Tenggara
Semua pihak harus terlibat dan memastikan bahwa sekolah harus kebal dari infeksi virus radikakilisme dan intoleransi.
Toleransi dan moderasi beragama sudah harus dibudayakan sejak anak menginjak bangku sekolah dasar.
Anak-anak ini sudah harus dikenalkan dengan segala macam perbedaan yang ada di Indonesia seperti perbedaan agama, suku, bahasa, budaya, warna kulit, perbedaan pendapat, serta perbedaan sikap dan perilaku yang sudah pasti dimiliki oleh semua orang.
Anak-anak ini harus dikenalkan dan dibiasakan berinteraksi dalam keberagaman sehingga mereka bisa menerima secara sadar bahwa perbedaan itu adalah sesuatu yang mutlak dan bukan sebagai sesuatu yang harus dipermasalahkan dan dipertentangkan apalagi memaksakan kehendak antara satu sama lain.