Tiga Siswi di Medan Dijual Oleh Siswi, Pengakuan Ibu Korban: Pergi Sekolah Malah Tak Pulang
Tiga orang siswa di Kota Medan menjadi korban perdagangan manusia. Pelaku atau mucikari dari tiga orang siswi itu diduga merupakan seorang siswi.
"Saya merasa gelisah, saya buatlah laporan ke Polrestabes malam minggu, saya buat laporan ke Polrestabes," tuturnya.
"Temen-temen anak saya juga bantu mem-viralkan kehilangan anak saya di Medsos," tambahnya.
Baca juga: Satu Rumah Warga dan Mobil di Kabupaten Buton Dibakar, Diduga Imbas Sengketa Lahan
Menurutnya, pelaku merasa gelisah setelah viral di media sosial.
Pada saat yang sama, BHL menambahkan, anaknya yang lain berhasi menghubungi WA.
Sang kakak bersama WA lalu merencanakan dan berhasil melarikan diri.
"Kemungkinan karena sudah viral, mungkin merasa gelisah si S ini. Nggak berani menahan anak saya, jadi hari minggu itu mereka dijemput sama abangnya," ucapnya.
Baca juga: MA Pesri Kendari Gelar Inspirative Talk 3, Kegiatan Pembekalan dan Penguatan Nalar Kritis Siswa
Untuk diketahui, tiga siswi di Kota Medan mengaku menjadi korban perdagangan manusia.
Diduga mucikari dari tiga orang anak ini adalah seorang siswi berinisial S (17)
Ketiga siswi tersebut berinisial FK (14), WA (16) dan A (15).
Merka awalnya ditawarkan sebagai pelayan pembuat kopi di salah satu kafe di daerah Namo Rambe, Deliserdang.
Menurut pengakuan FK, awalnya bersama dua temannya melarikan diri dari rumah karena ada ada permasalahan keluarga.
Lalu ketiganya meminta pekerjaan kepada S. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pamitnya Pergi ke Sekolah, ABG Berusia 16 Tahun Tak kembali Rumah dan Terungkap Fakta Mengejutkan