TRIBUN WIKI

Langkelu dan Daeng Lala Pewaris Tradisi Memancing Kuno dari Selat Tersempit & Terdalam Dunia

Ia menghafal jenis mahluk laut dangkal dan dalam, dan kapan waktu ideal menangkapnya. ia hanya butuh bantuk awan, gerak ombak dan arus laut, dan angin

Penulis: thamzil_thahir | Editor: Muhammad Israjab
Istimewa
Langkelu, saat menunjukan organisme laut Bulu babi usai ditangkap di sekitar Pantai Lakeba 

Paman Langkelu (52) dan empat tetua kampung lain jadi sumber ilmu dan pengalaman alam. Ada Papa Lele (70), Lasiara (56), Lasima (60), dan Wa aisi (80).

Generasi kedua ada Daeng Sudi (51), Daeng Lala (37), Lukman Bajo (1987), la Enci (32), Rasi (31) dan Dono, (1988)

Di generasi ketiga ada Jinji (13), Yoga (12) dan Doda (14). Mereka ini semua masuk dalam Tim 13 Channel Daeng Lala.

Misinya memperkenalkan spot memancing kelas dunia ke mancanegara, merawat tradisi kuno memancing nelayan Selat Buton, dan sekaligus melestarikan lingkungan pesisir dari sampah unorganik.

Pantai Lakeba termasuk spot memancing ideal kelas dunia. Lingkungannya relatif asri dan perawan tua di wilayah urban Kota Baubau.

Arus bawah Selat Buton terbilang deras. Kedalaman lautnya antara 30 m hingga 289 m. Kecepatan air pasamg dan surut hanya dalam durasi per 5-7 jam.

Ini adalah kawasan tubiran karang landai dan dalam dengan pantai pasir putih berdinding batu cadas kapur.

Lokasinya memanjang sekitar 2,9 km dari timur ke barat.

Di depan Pantai Lakeba ada tiga gugus pulau batu cadas; Pulau Kadatua, Pulau Lewutokidi dan Pulau Siompu di selatan.

Merujuk GPM Map dari aplikasi nautical Boating, jarak antara Pantai Lakeba dengan Pulau Kadatua, sekitar 2,8 km atau 10 menit dengan perahu dayung.

Pantai Lakeba ibarat bibir pintu masuk celah pulau tersempit dan terdalam (60 m) di Indonesia, Pulau Muna dan Pulau Boton, jaraknya kurang dari 800 m.

Langkelu saat mwmancing di perahu tuanya.
Langkelu saat mwmancing di perahu tuanya. (Handover)

Tanjung Lianawonti di ujung selatan pulau Buton dan Tanjung Pidada di Pulau Siompu, membuat arus bawah laut kian bergemuruh.

Pulau Makassar di depan Kota Bau-Bau dan Muna, kedalaman tubiran karang sekitarnya antara 25 m hingga 70 m, adalah rumah ideal ikan pelagis seperti layang, sibula, teri dan ratusan jenis grouping fish lain.

Bagi pemancing gerombolan ikan-ikan pelagis ini adalah mangsa utama ikan karnivora ganas ukuran 5 hingga 20 kg.

Pulau Buton dan Pulau Muna termasuk dua pulau ukuran sedang terpadat di Indonesia timur.

Pulau Buton termasuk Baubau berpenduduk sekitar 350 ribu. Sedangkan Muna, Buton Tengah sekitar 120 ribu.

Arus dan sirkulasi air laut di Teluk Baubau dan Selat Buton bagian barat, juga jalur lintasan alternatif ikan pelagis dan laut dalam.

Dari pantauan Tribun, Selat Buton termasuk selat paling sempit sekaligus paling teduh dan berarus bawah deras.

Asumsi ini logis. Selat Buton antara pulau Muna dan Buton adalah sirkulasi 3 lautan dalam dan berada diantara arus dua samudera raksasa dunia, Pasifik di utara dan Hindia di selatan gugus pulau Nusantara.

Tiga lautan itu adalah Laut Flores di barat dan utara, Laut Banda di timur dan tenggara dan Laut Maluku di selatan.

“Selat Buton ini ibarat bottle neck 3 palung terdalam Nusantara dan jalur arus yang menggiling air laut dari dua Samudera raksasa di bumi, Hindia dan Pasifik,”

Sejatinya dalam atlas Indonesia dan Nautical Map dunia, Selat Buton merujuk dua perairan.

Celah sempit pertama di barat pulua Buton kedalamannya antara – 25 m hingga 280 m (Buton dan Muna).

Sedangkan selat kedua di timur Pulau Buton kedalamannya tak kalah mencengangkan.

Antara 35 m hingga 4000 m. Ini memisahkan gugus pulau Buton, Muna dengan gugus Kepulauan Tukang Besi, di Laut Banda; Pulau Wangi-wangi, Kaledupa, Binongko, dan Tomia. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved