Suami Istri dan 3 Anak Terpaksa Tinggal di Kandang Sapi, Sempat Punya Rumah hingga Terjerat Utang
Kisah pilu dialami oleh pasangan suami istri di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Namun ia dan suami seakan tak ada pilihan lain, demi melunasi sisa utang yang ada.
"Per hari suami dibayar Rp 50 ribu, saya Rp 40 ribu. Kami lalu memutuskan kembali lagi ke kampung karena hasil yang didapat terlalu kecil," tuturnya.
Tahun 2018, mereka sempat menempati gubuk di tengah hutan.
Barulah sekitar 4 bulan terakhir ini, Ngadiono dan Sumini menempati kandang tersebut, keduanya kini mencari penghasilan sebagai petani penggarap.
Baca juga: Gagal Bobol ATM dalam Minimarket, Komplotan Pencuri Akhirnya Maling Rokok Dagangan
Adapun pasangan suami-istri ini memiliki empat anak.
Anak nomor dua kini menetap bersama kerabat Sumini di Semanu.
Anak pertama tinggal di rumah neneknya yang tak jauh dari kediaman orang tuanya saat ini, namun terkadang ikut tinggal bersama.
Demikian pula dua anak lainnya, di mana satu di antaranya masih harus menjalani pembelajaran virtual.
Ngadiono mengatakan anaknya tersebut hanya mengandalkan perangkat komunikasi sederhana agar tetap bisa mengikuti pembelajaran.
"Tapi kadang sulit dipakai, kalau sudah begitu terpaksa pinjam ponsel milik saudara," ungkapnya.
Ngadiono kini tetap berupaya menyisihkan uang hasil panen yang didapatnya untuk kebutuhan sehari-hari.
Ia menggarap lahan palawija milik Perhutani, sedangkan ternak yang tinggal bersamanya sebagian milik saudara.
Terpisah, Dukuh Kedungranti Tukiyarno mengatakan keluarga tersebut sejak awal terdaftar sebagai warganya.
Adapun kandang yang mereka tempati didirikan sendiri oleh Ngadiono dengan hasil panennya.
"Sebenarnya dilarang mendirikan kandang ternak di situ, tapi mungkin agar memudahkan pekerjaannya juga," jelas Tukiyarno.