Bulukumba Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, Puluhan Hewan Ternak Terseret Arus Sungai

Bencana banjir dan tanah longsor itu disebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi yang terjadi sejak Rabu (7/7/2021) hingga Kamis (8/7/2021).

Editor: Sugi Hartono
JOHN THYS/AFP
Ilustrasi sapi 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Banjir dan tanah longsor melanda wilayah Bulukumba, Sulawesi Selatan.

Bencana banjir dan tanah longsor itu disebut dipicu oleh hujan berintensitas tinggi yang terjadi sejak Rabu (7/7/2021) hingga Kamis (8/7/2021).

Berdasarkan laporan Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bulukumba, bencana menyebabkan dua unit rumah rusak berat akibat terseret arus di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale dan satu jembatan gantung di Desa Sopa, Kecamatan Gantarang terputus.

Selain itu, dua tembok tanggul irigasi di Kecamatan Rilau Ale mengalami kerusakan dan dua jembatan di Desa Taammaona, Kecamatan Kindang roboh tergerus arus sungai.

Baca juga: Langgar Aturan PPKM Darurat, Pemilik Kafe Langsung Bayar Denda Rp 5 Juta: Memang Sudah Saya Siapkan

Akibatnya, akses penghubung antara dua desa tidak dapat dilalui kendaraan.

Banjir juga merendam 10 hektar sawah dan kebun seluas 40 hektar di Bantaran Sungai Bijawang dengan total kerugian mencapai 404 ratus juta rupiah.

Sawah seluas 60 hektar dan kebun 30 hektar di Bantaran Sungai Kirasa juga tutut terdampak banjir dengan total kerugian berkisar hingga 1,1 miliar.

Kondisi di Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (8/7/2021) setelah diterjang banjir
Kondisi di Jeneponto, Sulawesi Selatan, Kamis (8/7/2021) setelah diterjang banjir (Istimewa via Tribunnews)

Di sisi yang lain, dilaporkan bahwa 57 hewan ternak jenis sapi terseret arus sungai.

Dari jumlah tersebut, 23 ekor di antaranya ditemukan dalam kondisi mati.

Sementara 34 ekor lainnya masih dalam pencarian.

Baca juga: Sempat Ngaku Keponakan Jenderal saat Terjaring Razia PPKM Darurat, Pemuda di Tangsel Jadi Tersangka

Dilaporkan Tribunnews.com, sejauh ini banjir telah berdampak pada lima desa dan dua kelurahan yang meliputi; Desa Bontobangung, Desa Batu Karopa dan Kelurahan Palampang di Kecamatan Rilau Ale, Desa Tamaona di Kecamatan Kindang, Desa Bonto Bulaeng di Kecamatan Bulukamba, Desa Bukit Harapan di Kecamatan Gantarang dan Kelurahan Dannuang di Kecamatan Ujung Loe.

Dengan adanya laporan dari BPBD Kabupaten Bulukumba tersebut, maka total wilayah yang terdampak bencana hidrometeorologi basah di Provinsi Sulawesi Selatan menjadi empat kabupaten.

Adapun sebelumnya diberitakan bahwa tiga kabupaten meliputi Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Bantaeng, dan Kabupaten Sinjai dilanda banjir yang dipicu oleh faktor cuaca.

Baca juga: Prakiraan Cuaca 6 hingga 12 Juli, Wilayah Kolaka dan Bombana Dilanda Hujan Ringan Selama Seminggu 

Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi da Geofisika (BMKG) telah merilis perkembangan prakiraan cuaca untuk wilayah Sulawesi Selatan per tanggal 9-14 Juli 2021 yang menyebutkan bahwa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi.

Selain Sulawesi Selatan, BMKG juga menyebut wilayah lain seperti Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara berpotensi mengalami fenomena cuaca yang sama.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved