Virus Corona
Tak Cukup Anggaran, Wali Kota Kendari Pilih Pembatasan Skala Lingkungan Ketimbang Lockdown
Hal itu seiring meningkatnya kasus positif Covid-19 secara signifikan selama dua pekan terakhir.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Fadli Aksar
Namun Sulkarnain mengaku akan menjadi kendala jika kasus terkonfirmasi positif terjadi di wilayah padat penduduk dan tidak tertata.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Kendari Meningkat Signifikan, Dalam 17 Hari 113 Orang Terinfeksi Virus Corona
Baca juga: Jumlah Positif Covid-19 Naik, Pemkot Kendari Tetap Buka Sekolah Tatap Muka Juli 2021
"Tapi kami akan tetap tingkatkan pengawasannya, misalnya kalau kebutuhan pokoknya kami akan fasilitasi, kita yang belikan," tegasnya.
Sulkarnain mengatakan, dengan cara itu akan lebih menyelesaikan masalah pandemi Covid-19 sampai ke akarnya.
"Cuma memang untuk melakukan ini harus disertai dengan data yang valid, kemudian pelaksanaan tracing yang lebih cepat," jelasnya.
Meningkat Signifikan
Kasus Covid-19 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkat signifikan pada Juni 2021.
Merujuk data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Kendari, data angka konfirmasi positif pada Minggu (20/6/2021) tembus 117 kasus.
17 kasus di antaranya adalah penambahan angka konfirmasi positif, pada Minggu (20/6/2021).
Kasus penyebaran Covid-19 di Kota Kendari naik secara signifikan hanya dalam waktu 17 hari sejak 3 Juni 2021.

Sebab, saat itu tercatat angka konfirmasi positif virus corona hanya sebanyak 4 kasus.
Sehingga terjadi peningkatan sebanyak 113 kasus dalam 17 hari.
Secara kumulatif, hingga Minggu (20/6/2021), kasus positif Covid-19 di Kota Kendari sebanyak 4.802 orang
Sebanyak 4.625 di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 60 orang meninggal dunia akibat Covid-19.
Berikut sebaran warga Positif Covid-19 di Kota Kendari:
* Kecamatan Kadia: 26 kasus
* Kecamatan Puuwatu: 26 kasus
* Kecamatan Wuawua: 14 kasus
* Kecamatan Baruga: 11 kasus
* Kecamatan Kendari Barat: 10 kasus
* Kecamatan Mandonga: 9 kasus
* Kecamatan Poasia: 9 kasus
* Kecamatan Kambu: 7 kasus
* Kecamatan Kendari: 3 kasus
* Kecamatan Abeli: 2 kasus
* Kecamatan Nambo: 0 kasus.(*)