Ibadah Haji 2021

Rangkuman Kabar Persiapan Ibadah Haji 2021: Menag Temui Presiden Jokowi Hari Ini

Hingga kini, pemerintah belum memberikan keputusan apakah jemaah asal Indonesia akan diberangkatkan pada penyelenggaraan haji tahun ini.

Editor: Sugi Hartono
AFP
Potret pelaksanaan Tawaf Qudum pada penyelenggaraan ibadah haji 2020, Rabu (29/7/2020). 

Pasalnya, vaksin AstraZeneca, Pfizer, dan Moderna, membutuhkan dua dosis dalam rentang waktu tertentu.

Sementara Johnson & Johnson hanya memerlukan satu dosis suntikan.

"Karena kalau dilihat 3 vaksin yang lain ini agak sulit secara teknis kita gunakan untuk jemaah haji. Johnson & Johnson hanya sekali shoot. Kita atas ikhtiar bersama Kemenkes sudah dapat komitmen untuk bisa mendapatkan vaksin untuk jemaah haji," ujarnya.

Baca juga: Jemaah Umrah Harus Disuntik Vaksin Covid-19 Bersertifikat WHO, Bagaimana dengan Vaksin Sinovac?

Penjelasan Kemenkes soal vaksinasi di Indonesia

Melansir Tribunnews.com, pernyataan Menag rupanya bertentangan dengan penjelasan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi.

Ia mengatakan vaksin Johnson & Johnson belum termasuk dalam daftar vaksin yang akan digunakan di Indonesia.

"Iya. Belum termasuk dalam Permenkes," kata Nadia, Senin (31/5/2021).

Yang dimaksud Nadia adalah Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 9860 Tahun 2020 yang mengatur penetapan jenis vaksin untuk program vaksinasi gratis.

"Menetapkan jenis vaksin Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) yang diproduksi oleh PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc and BioNTech, dan Sinovac Biotech Ltd, sebagai jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia," demikian bunyi salah satu poinnya.

Sedangkan vaksin berbayar atau gotong royong harus di luar 6 vaksin di atas.

Lantas, apakah RI saat ini betul-betul bisa mengadakan vaksin Johnson & Johnson dalam waktu dekat?

"Pesan saja belum. Kita harus menunggu rekomendasi BPOM dan ITAGI," ungkap Nadia.

Baca juga: Menag Sebut Belum Ada Kepastian Soal Penyelenggaraan Ibadah Haji dari Pemerintah Arab Saudi

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas optimis penyelenggaraan ibadah Haji 1442 Hijriah/ 2021 Masehi akan dibuka kembali oleh Kerajaan Arab Saudi.
Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas optimis penyelenggaraan ibadah Haji 1442 Hijriah/ 2021 Masehi akan dibuka kembali oleh Kerajaan Arab Saudi. (Istimewa)

Komunikasi dengan Jokowi

Selain mengupayakan pengadaan vaksin, Gus Yaqut, sapaan akrab Menag, juga memastikan tiap langkah terkait persiapan ibadah haji selalu berkoordinasi dengan Presiden Jokowi.

Gus Yaqut mengatakan ia akan segera berkomunikasi dengan Presiden Jokowi untuk membahas kepastian haji 2021.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved