Meninggal Usai Vaksin

Hasil Investigasi Komnas KIPI: Guru SMP di Baubau Punya Kelainan Jantung, Ketahuan Setelah Divaksin

Komnas KIPI mengungkap penyebab meninggalnya seorang guru SMP di Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) La Hinu (59).

Penulis: Fadli Aksar | Editor: Fadli Aksar
Risno Mawandili/TribunnewsSulta.com
Ilustrasi vaksinasi untuk Pembelajaran tatap muka di sekolah. Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ( Komnas KIPI ) menyebut guru SMP di Baubau punya kelainan jantung, ketahuan usai divaksin. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi ( Komnas KIPI ) menyebut guru SMP di Baubau punya kelainan jantung, ketahuan usai divaksin.

Komnas KIPI mengungkap penyebab meninggalnya seorang guru SMP di Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) La Hinu (59).

Penyebab meninggal korban sendiri adalah bukan karena vaksin sinovac, melainkan serangan jantung dan diabetes melitus (DM),

Penyebab meninggal tersebut terungkap berdasarkan hasil investigasi Komnas KIPI saat sidang bersama Komda KIPI Sultra, Senin (24/5/2021) lalu.

Baca juga: Komda KIPI Sulawesi Tenggara: Guru di Baubau Meninggal Usai Divaksin Karena Serangan Jantung

Baca juga: Isu Miring Vaksinasi Covid-19 Buat Guru SD di Baubau Cemas Berlebihan dan Jatuh Pingsan Usai Vaksin

Ternyata La Hinu memiliki kelainan jantung dan terungkap setelah vaksinasi atau beberapa jam sebelum meninggal.

Bahkan, gula darah La Hinu juga tiba-tiba naik drastis hingga menyentuh angka 400.

Hal itu disampaikan Ketua Komda KIPI Sultra dr Musyawarah, kepada TribunnewsSultra.com, Minggu (30/5/2021).

Sebelumnya, La Hinu meninggal dunia 6 jam setelah diinjeksi vaksin sinovac, di Rumah Sakit (RS) Siloam Baubau, Kamis (20/5/2021).

Guru Pendidikan dan Kewarganegaraan (PKn) di SMP 1 Baubau itu memiliki riwayat penyakit gula dan penurunan fungsi ginjal.

"Hasil GD (gula darah) meningkat 400an, EKG (rekam jantung) ada kelainan, tes Covid-19 hasilnya negatif," katanya melalui WhatsApp messenger.

Pemeriksaan jantung dan gula darah itu dilakukan setelah korban divaksin atau sebelum meninggal di RS Siloam.

Korban mengalami kesadaran setelah beberapa jam divaksin sehingga harus dilakukan pemeriksaan medis

dr Musyawarah juga bilang, dokter yang melakukan skrining terhadap La Hinu tahu korban punya riwayat diabetes melitus, namun pertimbangan media layak divaksin.

"Hasil laboratorium (sebelum) vaksinasi 173 (gula darah), layak divaksin," jelasnya.

Serangan Jantung

Komisi Daerah Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi Sulawesi Tenggara ( Komda KIPI Sultra ) akhirnya menyimpulkan hasil sidang kasus meninggal usai vaksin.

Kasus meninggal usai vaksin itu dialami Guru SMP Negeri 1 Kota Baubau, La Hinu (59).

La Hinu (59) meninggal dunia 6 jam setelah diinjeksi vaksin sinovac, Kamis (20/5/2021).

Guru Pendidikan dan Kewarganegaraan (PKn) di SMP 1 Baubau itu memiliki riwayat penyakit gula dan penurunan fungsi ginjal.

Setelah kejadian itu, Komnas KIPI dan Komda KIPI Sultra langsung mengaudit proses menjelang dan sesudah vaksinasi.

Audit dan investigasi dibeberkan dalam sidang bersama secara virtual, Senin (24/5/2021).

Sidang tersebut salah satunya beragendakan mendengarkan kronologis dokter penyakit dari Baubau, dr Lukman.

Hasil investigasi tersebut menyimpulkan penyebab meninggalnya La Hinu.

Baca juga: Dokter Cek Tekanan Darah, Tak Ada Rekam Medik Pasien, Guru SMP di Baubau Tewas Seusai Divaksin

Baca juga: FAKTA Guru Meninggal Usai Vaksin Covid-19 di Baubau, Satgas Sebut Gegara Diabetes, Keluarga Curiga

"Hasil investigasi, penyebab kematian adalah DM (diabetes melitus) dan serangan jantung," ujar Ketua Komda KIPI Sultra dr Musyawarah saat dihubungi melalui WhatsApp messenger, Minggu (30/5/2021).

Setelah vaksinasi, kesadaran La Hinu menurun dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Siloam Kota Baubau.

"Hasil GD (gula darah) meningkat 400an, EKG (rekam jantung) ada kelainan, tes Covid-19 hasilnya negatif," katanya.

Dari investigasi itu juga terungkap, La Hinu dalam kondisi baik sebelum divaksinasi, sehingga layak diimunisasi Covid-19.

Meski begitu, pihaknya mengetahui Aparatur Sipil Negara (ASN) itu punya riwayat penyakit diabetes melitus, namun tetap bisa divaksin.

"Hasil laboratorium (sebelum) vaksinasi 173 (gula darah), layak divaksin," jelasnya.

Meninggal Dunia

Seorang guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), meninggal dunia seusai divaksin Sinovac, Kamis (20/5/2021) sore hari.

Sebelum meregang nyawa, guru SMP Negeri 1 Baubau tersebut mengalami sesak nafas dan batuk-batuk lalu pingsan.

Korban yang merupakan warga Kota Baubau itu, sempat dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Siloam Kota Baubau.

La Hinu (59) meninggal dunia seusai mengikuti vaksinasi Covid-19 massal di sekolah untuk tenaga pendidik dan kependidikan di Kota Baubau.

Korban mengikuti vaksinasi bersama staf dan tenaga pengajar lainnya.

Menurut anak korban, Rahmat Hidayat, seusai divaksin Sinovac pada pagi hari, ayahnya langsung pulang ke rumah.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Baubau, dr Lukman (tengah) ketika menjelaskan kronologi seorang guru meninggal dunia seusai divaksin Sinovac, Kamis (20/5/2021).
Juru Bicara Satgas Covid-19 Baubau, dr Lukman (tengah) ketika menjelaskan kronologi seorang guru meninggal dunia seusai divaksin Sinovac, Kamis (20/5/2021). (Istimewa)

Beberapa jam di rumah, sang ayah tiba-tiba mengalami batuk-batuk dan sesak nafas.

Korban pingsan lalu dilarikan ke Rumah Sakit (RS) Siloam Kota Baubau untuk mendapatkan tindakan medis.

"Namun sudah tidak tertolong lagi," ujar Rahmat saat dihubungi, Kamis (20/5/2021).

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Baubau, dr Lukman, membenarkan peristiwa tersebut.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved