Batita Idap Down Syndrome
Kerap Kebanjiran, Ini Kondisi Rumah Kontrakan Orangtua Afiq Bayi Penderita Down Sindrom di Kendari
Afiq Raanan Hendra bayi pengidap down syndrom sejak lahir satu tahun dua bulan silam.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sering kebanjiran, beginilah kondisi rumah kontrakan Hendra dan Herianti, orangtua Afiq Raanan Hendra, bayi pengidap down syndrom di Kendari.
Afiq Raanan Hendra mengidap down syndrom sejak lahir satu tahun dua bulan silam.
Anak kedua dari pasangan Hendra (43) dan Herianti (41).
Batita berusia 1 tahun 2 bulan itu juga mengalami kelainan jantung akibat kelainan genetik keluarga.
Saat ini bersama orangtuanya, tinggal di rumah kontrakan, di Jl Bunga Matahari, Kelurahan Lahundape, Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Baca juga: Jalani Pengobatan, Batita Down Syndrome di Kendari Bakal Dibawa ke Jakarta, Saat Ini di RS Korem
Baca juga: Afiq Raanan Hendra Down Syndrome Sejak Lahir, Herianti Ungkap Kondisinya Saat Itu
Terdiri dari ruang tamu cukup kecil, ruang tengah, 3 kamar tidur, dapur dan 1 kamar mandi.
Herianti mengatakan sudah setahun lebih mereka tinggal di rumah itu.
Sebelumnya, mereka tinggal di kos-kosan yang berukuran lebih kecil.
"Kami pindah ke sini sudah setahun lebih, soalnya di rumah sebelumnya itu kecil, kos-kosan tidak jauh dari sini," kata Ega saat ditemui TribunnewsSultra.com dikediamannya, Sabtu (10/4/2021) malam.
Ega mengatakan rumahnya sudah 4 kali mengalami kebanjiran.
"Saat hujan deras, sejak pertama pindah kesini sudah 4 kali kebanjiran, airnya masuk dari samping, bukan atapnya yang bocor," katanya.

Untuk penerangannya pun masih kurang, terutama di kamar mandi.
Afiq Raanan Hendra, merupakan anak bungsu dari pasangan Hendra dan Herianti.
Afiq tidur bersama bapak dan ibunya di kamar dekat ruang tengah, tanpa kasur hanya beralaskan ambal berbulu yang tidak terlalu besar.
Ega juga menyampaikan biaya sewa kontrakannya sebesar Rp6 juta per tahun.
Sementara pekerjaan orangtuanya, hanya berwirausaha di rumah.
Ruang tengah menjadi tempat kerja Hendra untuk menyablon.
"Bapak buka usaha sablon kantong plastik, sablon baju. saya jualan baju lewat online," jelasnya.
Down Syndrom dan Kelainan Jantung
Sebelumnya, Afiq Raanan Hendra mengidap down syndrom sejak lahir satu tahun dua bulan silam.
Anak kedua dari pasangan Hendra (43) dan Herianti (41), Afiq Raanan Hendra didiagnosa oleh dokter mengalami down syndrome.
Afiq Raanan Hendra mengalami kelainan jantung akibat kelainan genetik keluarga.
Saat ini bersama orangtuanya, tinggal di rumah kontrakan, di Jl Bunga Matahari, Kelurahan Lahundape, Kendari Barat, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hasil pemeriksaan laboratorium di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas, menunjukkan Afiq mengalami Tetralogy Of Fallot (TOF), kelainan struktur jantung.
Kelainan ini menyebabkan dalam sirkulasi darahnya mengalami kekurangan oksigen.
Baca juga: Alami Down Syndrom, Afiq Raanan Hendra Dapat Bantuan Pengobatan Rp55 Juta dari Keluarga Besar TNI AD
Baca juga: Kenali Ciri-Ciri Down Syndrome pada Bayi, Kelainan yang Dialami Afiq Raanan Hendra
"Menurut dokter dari RSUD Bahteramas disarankan untuk melaksanakan operasi di RS Harapan Kita, di Jakarta," tambahnya.
Selain mengalami kelainan jantung, Afiq juga mengalami bronkopneumonia dan ada cairan di pembungkus paru (efusi fleura dextra) akibat kelainan secara genetik berupa kelainan struktur dan fungsi dalam sistem pernafasan.
Dibantu TNI
Sebelumnya, Afiq dibantu Keluarga Besar Korem 143/Halu Oleo (HO) Kendari.
TNI AD terdorong membantu membiayai pengobatan dan operasi jantung Afiq di Jakarta.
Lantaran orang tua Afiq berlatar belakang ekonomi lemah atau tidak mampu.

Terkumpul bantuan pengobatan sebesar Rp55 Juta dan berbagai bahan makanan.
Korem 143/HO menanggung iuran BPJS mandiri mereka sekeluarga selama satu tahun.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Penerangan (Kapenrem) Korem 143/HO, Letda Inf Rusmin Ismail, turut prihatin dengan kondisi Afiq.
“Kondisi Afiq saat ini sangat memprihatinkan, jangankan untuk kegiatan yang lain untuk makan saja dia sangat kesulitan,” katanya, Jumat (9/10/2021).(*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)