Prostitusi Online di Kendari
Cerita Prostitusi Online di Kendari, Rela Open BO Demi Nafkahi Keluarga: Gaji Suami Tak Cukup
Ke-11 gadis tersebut diduga jaringan prostitusi online, modus operandi dengan menjaring pelanggan melalui aplikasi Michat.
Penulis: Mukhtar Kamal | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Cerita Prostitusi Online di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), rela open BO demi nafkahi keluarga.
Sebelumnya, 11 ABG digerebek Kepolisian Sektor (Polsek) Baruga Kota Kendari di Hotel DDNS, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Selasa (6/4/2021).
Ke-11 gadis tersebut diduga jaringan prostitusi online, modus operandi dengan menjaring pelanggan melalui aplikasi Michat.
Mereka terpaksa digelandang ke Markas Polsek (Mapolsek) Baruga untuk diperiksa polisi.
Kepolsek Baruga AKP Gusti Komang Sulastra mengungkap alasan sejumlah remaja wanita tersebut melayani pria hidung belang.
Baca juga: 7 Fakta Prostitusi Online di Kendari, Wanita 16-19 Tahun, Dibooking via MiChat, Tarifnya Rp500 Ribu
Baca juga: 11 ABG yang Terlibat Prostitusi Online Dipulangkan ke Orangtua Masing-masing
Beberapa dari wanita yang menjajakan dirinya itu sudah berkeluarga, namun perbuatan asusila tak diketahui suami.
"Ada yang sudah berkeluarga ini, pengakuan dari sang suami tak tahu kelakuan istrinya," kata Gusti di Mapolsek Baruga, Jl Kapten Pierre Tendean, Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari, Kamis (8/4/2021).
Kata Gusti, dari hasil interogasi terkuak alasan para remaja itu menjual tubuhnya karena alasan menafkahi keluarga.

"Karena gaji sang suami tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," katanya.
Baca juga: Usai Grebek 11 ABG Jaringan Prostitusi Online, Kapolsek Baruga Minta Orangtua Perhatikan Putrinya
Baca juga: Kasus Prostitusi Online Libatkan Anak di Blitar: Mucikari Iming-imingi Uang dan Ponsel
Begitu pulu dengan pengakuan gadis remaja lainnya, mereka terpaksa berbuat asusila karena desakan ekonomi.
Seperti latar belakang orang tua tak mampu, memaksa mereka memilih dunia malam agar dapur tetap mengepul.
"Apalagi era teknologi mereka dengan gampang melalui aplikasi Michat ini menjajakan tubuh mereka kepada pria hidung belang," kata Gusti.
Diketahui pula para gadis remaja tersebut telah meninggalkan rumah beberapa minggu lalu dengan alasan nginap di rumah teman.
Bahkan ada yang sudah 2 minggu sampai 5 bulan tak pulang.
Kepolisian Sektor (Polsek) Baruga Kota Kendari mengungkap warga negara China pemakai jasa ke-11 ABG.