Jalan Rusak di Sulawesi Tenggara

Kadis Bina Marga Respon Jalan Rusak: Jangan Bandingkan APBD Sultra dengan Jakarta, Jogjakarta, Jatim

Hal itu merespon protes jalan rusak masyarakat Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dengan menanami pohon pisang dan memblokade akses antar kabupaten.

Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Fadli Aksar
(Fadli Aksar/TribunnewsSultra.com)
Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Abdul Rahim menyebut tak bisa membandingkan anggaran di Sultra dengan kota besar lain. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga Sultra, Abdul Rahim menyebut tak bisa membandingkan anggaran di Sultra dengan kota besar.

Hal itu merespon protes jalan rusak masyarakat Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) dengan menanami pohon pisang dan memblokade akses antar kabupaten.

Sebelumnya, masyarakat Konawe Selatan (Konsel) menanam puluhan pohon pisang, di tengah jalan.

Mulai dari Desa Watumerembe, Kecamatan Palangga, Desa Lalowatu, dan Desa Lalonggasu, Kabupaten Konsel.

Warga juga memutus akses jalur transportasi darat yang menguntungkan 5 kabupaten, Konawe Selatan, Bombana, Konawe, Kolaka Timur dan Kota Kendari.

Baca juga: Dinas Bina Marga Sultra Akui Masih Banyak Jalan Rusak, Anggaran Hanya Rp300 Juta

Baca juga: Kadis Bina Marga Sultra: Jalan Rusak Tak Bisa Diperbaiki Secepat Membalikkan Telapak Tangan

Badan jalan ditutup dengan gundukan tanah dan bongkahan batu besar, sehingga kendaraan roda empat tak bisa melintas, sejak Minggu (4/4/2021).

BLOKADE- Sejumlah warga Desa Lalonggatu Kecamatan Tinaggea, Konawe Selatan meblokade jalur penghubung Konsel-Bombana, Minggu (04/04/2021). Warga meminta pemerintah untuk melakukan perbaikan jalan rusak di jalur tersebut.
BLOKADE- Sejumlah warga Desa Lalonggatu Kecamatan Tinaggea, Konawe Selatan meblokade jalur penghubung Konsel-Bombana, Minggu (04/04/2021). Warga meminta pemerintah untuk melakukan perbaikan jalan rusak di jalur tersebut. (Handover)

"Jangan membandingkan APBD Sultra dengan Jakarta, Yogyakarta dan Jawa Timur," kata Abdul Rahim saat ditemui di Kendari, Rabu (7/4/2021).

Kata Abdul Rahim, kota besar tersebut mempunyai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang besar sehingga hampir semua sudut jalan bisa diperbaiki.

Bahkan di kota besar tersebut, pemerintah yang justru mencari jalan rusak bahkan sampai ke lorong.

tak hanya jalan, drainase pun yang bermasalah pasti dengan cepat diperbaiki.

"Berbeda dengan daerah kita ini, persoalannya karena Sultra masih keterbatasan anggaran," ujarnya.

Namun katanya, Pemprov Sultra terus berusaha dengan keterbatasan yang ada untuk perbaikan jalan rusak.

Tanam Pisang dan Pasang Batu Gajah

Sebelumnya, masyarakat Konsel menanam puluhan pohon pisang, di tengah jalan, mulai dari Desa Watumerembe, Kecamatan Palangga, Desa Lalowatu, dan Desa Lalonggasu Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konsel.

Warga juga memutus akses jalur transportasi darat yang menguntungkan 5 kabupaten, Konawe Selatan, Bombana, Konawe, Kolaka Timur dan Kota Kendari.

Badan jalan ditutup dengan gundukan tanah dan bongkahan batu besar, sehingga kendaraan roda empat tak bisa melintas, sejak Minggu (4/4/2021).

Akibatnya, pengendara roda empat harus mencari jalan alternatif untuk bisa sampai ke tempat tujuan.

Kepsek SD 11 Tinanggea Rugaena bercerita setiap hari melintas di jalan rusak itu, bahkan pernah mengalami kecelakaan.

PROTES - Pohon pisang ditanam warga Desa Lalonggasu, bermukim di badan jalan, bilangan Jalan Poros Andoolo-Tinanggea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (5/4/2021). Dilakukan segai bentuk protes karena ruas jalan mengalami kerusakan parah namun tak kunjung diperbaiki.
PROTES - Pohon pisang ditanam warga Desa Lalonggasu, bermukim di badan jalan, bilangan Jalan Poros Andoolo-Tinanggea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (5/4/2021). Dilakukan sebagai bentuk protes karena ruas jalan mengalami kerusakan parah namun tak kunjung diperbaiki. (Fadli Aksar/TribunnewsSultra.com)

"Ketika hujan jalan tergenang, karena lubang tertutup air saya jatuh, velg sampai bengkok, lutut lecet," kata Rugaena, Rabu (7/4/2021).

Rugaena merupakan warga Lalonggasu, Kecamatan Tinanggea, jarak rumah dengan sekolah sejauh lima kilometer.

Dirinya tak bisa menghindari dan harus menikmati jalan rusak tersebut setiap hari sejak 2019.

Kenyang Makan Janji

Permintaan perbaikan jalan sudah sering disuarakan, baik ke calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Konsel, Provinsi Sultra maupun Pemda setempat.

Tapi, sejak 2019 hingga April 2021 permintaan itu tak pernah digubris, mereka bersepakat menanam pohon pisang di sepanjang jalan.

Sebab, hanya itu yang mereka bisa lakukan sebagai ungkapan kekecewaan kepada pemerintah.

"Supaya pemerintah melihat kalau masyarakat sudah kecewa, capek dijanji," katanya.

Dia berharap pemerintah agar pemerintah segera merespon aksi mereka namun bukan dengan janji yang sama, tapi perbaikan jalan yang nyata.

Tambal Sulam saat Presiden Datang

Warga Desa Watumerembe, Kecamatan Palangga, Supri (45) mengatakan, jalan rusak sempat diperbaiki saat Pemerintah Pusat dari Jakarta datang ke Konawe Selatan.

Baca juga: Curhatan Bu Kepsek SD di Konawe Selatan Jatuh di Jalan Rusak, Lutut Lecet: Kenyang Makan Janji

Baca juga: Gubernur Ali Mazi Sepekan Lalu Lewati Jalan Poros Andoolo-Tinanggea, Warga: Mungkin Tiduran, Diayun

Bahkan, sebelum kedatangan Presiden Joko Widodo untuk meresmikan pabrik gula di Kabupaten Bombana, 22 Oktober 2020 lalu, jalan sempat ditimbun.

Pemerintah setempat menimbun lubang jalan itu menggunakan material tanah, bukan aspal.

"Tapi ternyata Jokowi naik helikopter, tidak jadi lewat sini," katanya, Rabu (7/4/2021).

Tanah timbunan penutup lubang itu hanya bertahan beberapa hari, apalagi saat hujan mengguyur Konawe Selatan dan sekitarnya, jalan kambali rusak.

Supri menyebut, di jalan tersebut sering terjadi kecelakaan tunggal, baik dialami pengendara dari daerah lain, maupun warga setempat sendiri.

Para warga akhirnya bersepakat menanam puluhan pohon pisang sebagai bentuk protes mereka kepada pemerintah.

"Kalau perlu sampai pohon pisang ini berbuah, kami tidak akan cabut selama belum diaspal," katanya.

Rp300 Juta Dana Perbaikan Jalan

Kepala Dinas (Kadis) Sumber Daya Air (SDA) dan Bina Marga, Abdul Rahim mengakui masih banyak jalan rusak di beberapa wilayah di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menurutnya, semua jalan rusak yang ada di Sultra menjadi prioritas dari Dinas SDA dan Bina Marga.

Namun, pihaknya belum bisa melakukan perbaikan beberapa jalan karena keterbatasan anggaran yang dikelola Dinas SDA dan Bina Marga.

"Untuk anggaran perbaikan dan perawatan rutin jalan itu sangat minim, kami hanya diberikan Rp200-300 juta saja," katanya, Rabu (7/4/2021).

Dengan anggaran sebesar itu, harus bisa dipahami bahwa tidak semua jalan rusak bisa jangkau dinas Bina Marga untuk dilakukan perbaikan.

Tahun ini pihaknya sudah menganggarkan untuk perbaikan jalan di beberapa kabupaten yakni Konawe Selatan (Konsel), Buton Utara (Butur) dan Kabupaten Muna.(*)

(TribunnewsSultra/Muhammad Ridwan Kadir)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved