Jelang Sidang Isbat Puasa Ramadhan, Kemenang Sultra Pantau Hilal di Pantai Tanggetada Kolaka
Pantai Tanggetada, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi titik pantau hilal penentuan awal 1 Ramadan 1442 H.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pantai Tanggetada, Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi titik pantau hilal penentuan awal 1 Ramadhan 1442 H.
Ini menindaklanjuti gelaran sidang isbat Kementerian Agama pada 12 April 2021 mendatang.
"Untuk pantauan hilal berlangsung di Pantai Tanggetada. Kita sudah menyurat ke pihak terkait seperti BMKG, tokoh-tokoh agama, akademisi dan TNI Polri. Untuk bersama melakukan ruqyatul hilal 12 April," kata Kepala Kanwil Kemenag Sultra, Fesal Musaad, Rabu (7/4/2021).
Pantauan dilakukan mulai pukul 5 sore hingga terlihat jelas hilal tersebut.
"Jam 5 sudah siap. Untuk memantau visibilitas hilal, hasilnya kita laporkan ke tim Isbat di Jakarta," ucapnya.
Baca juga: Lakukan 6 Tips Ini Agar Kesehatan Selama Puasa di Bulan Ramadan Tetap Terjaga
Baca juga: Inilah Hal-hal Pembatal Puasa Mulai dari Haid hingga Muntah, Persiapkan Diri Jelang Ramadan
Baca juga: Takut Kesiangan? Begini Cara Bangun Tidur Lebih Awal untuk Sahur sebelum Puasa
Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan tata cara sidang isbat penentuan awal puasa Ramadhan tahun ini, yaitu secara daring sekaligus luring.
Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam rapat persiapan Sidang Isbat Awal Ramadan 1442 H di Gedung Kemenag Thamrin, Jakarta.
Ia menyampaikan sidang isbat awal Ramadhan 1442 H akan digelar pada 12 April 2021 M.
"Insya Allah, sidang isbat awal Ramadhan digelar 12 April 2021. Karena masih pandemi, sidang akan kembali digelar secara daring dan luring dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Kamaruddin dikutip dari laman Kemenag, Kamis (1/4/2021).
Menurutnya, pelaksanaan sidang isbat oleh Kementerian Agama sesuai dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijjah.
Sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 bulan sebelumnya pada kalender Hijriyah. Misalnya, sidang isbat awal Ramadan digelar pada 29 Syaban, awal Syawal digelar 29 Ramadan.
“Karenanya, sidang isbat awal Ramadhan ini digelar pada 29 Sya'ban yang bertepatan 12 April 2021,” kata Kamaruddin.
Baca juga: Kemenag Kota Kendari: 1 Ramadan 1442 Tunggu Hasil Sidang Isbat, Kami Minta Sabar
Baca juga: Ramadan 2021, Hindari 4 Jenis Minuman Ini saat Sahur, Biar Tetap Tetap Sehat Selama Puasa
Baca juga: Ramadan 2021, Ini Bacaan Niat Puasa, Doa Berbuka, Syarat Wajib dan Sah Hingga Hikmahnya
Tahapan sidang isbat
Sidang isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal awal Ramadan dan pelaksanaan rukyatul hilal.
Kamaruddin menjelaskan, secara hisab, posisi hilal awal Ramadan 1442 H sudah di atas ufuk berkisar antara 2 derajat 37 menit sampai 3 derajat 36 menit.
Hasil hisab ini kemudian dikonfirmasi melalui Rukyatul Hilal yang akan digelar di 86 titik di seluruh Indonesia.
"Di Jakarta, rukyatul hilal antara lain akan dilaksanakan di gedung Kanwil Kemenag DKI Jakarta, Kepulauan Seribu, Masjid KH Hasyim Asy'ari, dan Masjid Al Musyari'in Basmol," jelasnya.
Direktur Urusan Agama Islam Agus Salim menambahkan, sidang isbat akan dibagi menjadi tiga tahap.
Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1442 H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag. Sesi ini akan dimulai pukul 16.45 WIB dan disiarkan langsung.
"Sidang isbat akan disiarkan oleh stasiun televisi di daerah dan media sosial Kementerian Agama," jelas Agus.
Tahap kedua, sidang isbat awal Ramadan yang akan digelar setelah Salat Magrib. Tahap ini digelar secara tertutup.
"Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat oleh Menteri Agama yang akan disiarkan TVRI dan Medsos Kemenag," tandasnya.
Sidang dengan prokes
Agus juga mengatakan bahwa sidang isbat akan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan.
Lokasi sidang akan disemprot lebih dahulu dengan disinfektan. Peserta terbatas yang diundang hadir juga akan dilakukan pembatasan jarak, pemindaian suhu tubuh, dan wajib mengenakan masker.
Sidang Isbat akan melibatkan Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama, dubes negara sahabat, perwakilan ormas, Lapan, BMKG, dan undangan lainnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab)