Kendari Preneur
Witjaksono Cerita Pengalaman di Launching Kendari Preneur, Pernah Tinggal di Samping Rel Kereta
Ia membuka dengan menceritakan latar belakang keluarganya yang miskin dan penuh dengan keterbatasan.
Penulis: Muh Ridwan Kadir | Editor: Laode Ari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebagai seorang pengusaha nasional, Witjaksono menceritakan pengalaman hidupnya saat Launching Kendari Preneur.
Witjaksono ditunjuk sebagai pemateri dalam program pengembangan UMKM yang berlangsung di Tambat Labuh Kendari tersebut.
Ia membuka dengan cerita pengalaman latar belakang keluarganya yang miskin dan penuh dengan keterbatasan.
"Saya berasal dari keluarga miskin, bapak saya tukang sapu dan ibu saya penjual kacang," katanya saat Launching Kendari Preneur.
Baca juga: Solusi UMKM di Kendari, Wali Kota Tawarkan Modal Serta Pembinaan Manajemen dan Pemasaran
Baca juga: BREAKING NEWS: Gamal Albinsaid, Witjaksono, Sulkarnain Kadir Hadiri Peluncuran Kendari Preneur
Baca juga: Disoroti DPRD Kendari, Pemkot Klaim 12 Ribu Penerima Banpres UMKM Benar, Tapi Tak Mau Cek Lapangan
Witjaksono berkata semasa kecil, Ia bersama keluarganya tinggal di gubuk yang berada di samping rel kereta api.
Witjaksono berpesan dalam acara tersebut, bukan hanya kepada pelaku usaha namun kepada setiap orang apapun pekerjaannya.
Pesan tersebut menurutnya sangat penting yakni setiap hamba harus yakin sama tuhannya dalam berusaha.
Hal tersebut yang selalu memberikan ia kekuatan dalam hidupnya selama ini, hingga bisa sampai saat ini.
Sebelum menjadi pengusaha ia sempat kerja di salah satu bank.
Namun menurutnya pekerjaan tersebut tak memberikan dampak yang berlebih bagi dirinya.
Witjaksono kemudian ingin keluar dari pekerjaan tersebut, dan menyampaikan kepada keluarganya.
Namun keluarganya paman dan bibinya menolak keinginannya, karena menurut mereka menjadi seorang karyawan di bank sudah sangat bersyukur bagi keluarga miskin seperti mereka.
Lalu ia menceritakan hal tersebut kepada ibunya, sang ibu berpesan kepadanya agar selalu bersabar dalam perkataan seseorang yang menyakiti hatinya.
Saat itulah semangatnya untuk jadi pengusaha tak terhentikan ia lalu berhenti dalam pekerjaanya sebagai karyawan bank.
Dengan modal yang seadanya ia memberanikan diri untuk terjun ke dunia usaha bersama rekan-rekannya.
Witjaksono memulai usaha dengan modal Rp10 juta bersama rekannya.
Kemudian dari usaha itu mendapatkan omset Rp100 juta.
Namun, saat usaha berjalan Witjaksono tertimpah bencana karena perusahaan terbakar.
Kerugian atas kejadian itu ditaksir mencapai miliaran rupiah.
Namun menurutnya bukan pengusaha jika berhenti sampai disitu.
Lalu ia bersama rekannya mencoba kembali mendirikan perusahaan dengan perlahan namun penuh dengan perhitungan.
Witjaksono berpesan agar selalu memperhatikan pembukuan dalam dunia usaha.
"Seorang pengusaha harus mengetahui berapa uang yang masuk dan berapa yang dikeluarkan," ujarnya.
Untuk itu, Ia mengajak para pelaku usaha bisa menimbah ilmu untuk belajar akuntansi dasar.
Baca juga: Penerima Bansos UMKM Dinilai Tak Realistis, DPRD Kendari Minta Pemkot Benahi
Baca juga: Bantuan Presiden BLT UMKM Berlanjut di 2021, Pendaftaran Segera Dibuka
Baca juga: Cara Cek Penerima Bantuan UMKM Rp 2,4 Juta, Login eform.bri.co.id/bpum, Ini Dokumen Syaratnya
Sebelumnya, dalam acara tersebut disediakan live streaming media sosial (Medsos) yakni facebook, youtube dan instagram.
Acara tersebut, dirangkaikan dengan lomba UMKM 2021 dengan memilih pelaku usaha terbaik di Kendari.

Kemudian ada expo produk UMKM, dengan menampilkan kreatifitas produk anak muda di Kota Kendari.
Lalu, pemilihan duta UMKM, dan terakhir yakni doorprize.
Acara ini disponsori oleh bank Indonesia (BI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Sultra.
Dalam peluncuran tersebut yang menjadi pembicara utama yakni Wali kota Kendari H Sulkarnain Kadir.
Kemudian ada Sosioenterpreneur Gamal Albinsaid yang diwakilkan oleh Iwan Kurniawan, dan yang terakhir ada pengusaha Nasional Witjaksono.
Hadir pula para organisasi perangkat daerah (OPD) yakni sekretaris daerah (Sekda) Kota Kendari Nahwa Umar.
Kemudian ada Ketua dewan perwakilan rakyat daerah (DPRD) Kota Kendari Subhan ST.
Kegiatan itu juga tetap memperhatikan protokol kesehatan (Prokes) yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak.
Laporan Wartawan TribunnewsSultra.com, Muh Ridwan Kadir