Bupati Koltim Meninggal Dunia

7 Fakta Bupati Kolaka Timur 21 Hari Meninggal Usai Main Sepakbola dan Cetak Gol, Kronologis Penyebab

Berikut 7 fakta Bupati Kolaka Timur 21 hari meninggal dunia usai main Sepakbola dan cetak gol, kronologis serta penyebab.

Editor: Aqsa

5. Samsul Bahri Sempat Cetak Gol

Bupati Kolaka Timur tengah menggiring bola di sebuah lapangan belum lama ini.

Ketua DPD Gerindra Sultra Andi Ady Aksar (38), kepada Tribun, mengisahkan, sejak pekan lalu, Samsul Bahri Madjid sudah mengajaknya bermain bola di Kolaka Timur (Koltim).

“Saya masih di Jakarta. Almarhum menelepon dan mengajak main bola di acara DPC Gerindra Koltim,” ujar Andi Ady, yang mengaku masih sempat berkelakar dengan almarhum di lapangan, sebelum laga.

Ketua DPD Gerindra Sultra Andi Ady Aksar bercerita, almarhum terlihat sangat bersemangat sebelum laga.

Bahkan di 25 menit babak pertama, Samsul sempat mencetak tiga gol.

Mereka bercanda dan berkelakar tentang preview laga persabatan antara tim birokrat dan politisi Gerindra itu.

Sekitar 20 menit sebelum laga, dalam sambutan di acara Gerindra, Pak Bupati bilang, “Saya tantang pak ketua (Gerindra) adu skill di lapangan. Kalau Pak Ketua jadi bek, saya akan jadi striker biar bisa berhadapan langsung,” kata Andi Ady menyitir candaan bupati.

Candaan lain yang dikenang Andi Ady Aksar adalah bisik-bisik bupati kepadanya.

"Kita main fair ya Pak Ketua, tapi Gerindra jangan turunkan anak muda. pemain tua 40 dan 50-an saja biar seimbang."

Inisiatif friendly match politisi versus birokrat kabupaten ini, jelas Adiaksar, datang dari bupati.

“Setelah dilantik, (26 Februari 2021) Pak Bupati nelpon dan janji akan bikin acara pertandingan bola di acara Gerinda di Koltim," ujarnya.

Andi Ady Aksar sendiri menganggap ajakan itu hanya candaan.

Namun saat tiba di Koltim, pukul 14.00 Wita, Jumat (19/3/2021), bupati susah menyiapkan jersey untuk Tim Gerindra, Tim A Pemda Koltim dan Tim B Pemda Koltim.

"Kami diberi jersey Gerindra putih merah hitam. Kalau tim Pak Bupati merah hitam dan Tim B pakai jersey hitam merah," katanya.

Andi Ady sendiri mengaku di istirahat babak pertama, dia memakai jersey Gerindra dan menuju bibir luar lapangan.

"Saya bermaksud beri semangat ke tim Gerindra, karena pak Bupati sudah cetak tiga gol," jelasnya.

Namun sesaat sebelum wasit meniup peluit dimulainya babak kedua, dia mendengar teriakan panik.

Pemain dan penonton lain langsung berkerumun di bibir lapangan tim lawan.

"Pak Bupati pingsan. Pak Bupati pingsan. Lalu sekitar 5 menit, ambulans puskesmas sudah datang." Kenang Adiaksar.

Andi Ady sendiri mengaku amat berduka dengan insiden ini.

"Anak-anak sangat sedih dan berduka. kami sejak di lapangan, puskesmas, antar ke UGD Konawe, dan balik ke rumah duka di Koltim lebih banyak diam," ujar pengusaha muda ini.

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved