Kongres XXXI HMI

Niat Kongres XXXI HMI di Surabaya Tak Punya Tiket Pelni, Ratusan Kader Ribut di Pelabuhan Baubau

Ratusa kader HMI tersebut berasal dari berbagai daerah di Sultra. Mahasiswa kampus di Kolaka, Kota Kendari, dan Kota Baubau.

Penulis: Risno Mawandili | Editor: Risno Mawandili
Istimewa
KERIBUTAN - Para kader HMI di Sultra protes di Pelabuhan Murhum karena takdi izinkan naik KM Simabaung menuju Surabaya, Kamis (18/3/2021). Ratusan mahasiswa tenyata tak memiliki tiket dan hasil rapid test antigen syarat perjalanana antar provinsi. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM,BAUBAU – Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) bikin keributan di Pelabuhan Murhum Kota Baubau Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (18/3/2021). Ratusan orang kader itu hendak ke Surabaya menghadiri kongres XXXI HMI.

Ratusan kader HMI tersebut berasal dari berbagai daerah di Sultra.

Mahasiswa kampus di Kolaka, Kota Kendari, dan Kota Baubau.

Menurut GM PT Pelni cabang Kota Baubau Juni Samsudin Sitorus, keributan dipicu karena ratusan orang itu tak memiliki tiket namun ngotot naik KM Sinabung yang berlabuh pada pukul 10.00 WITA.

“Bagaimana mau komplen (tak diizinkan naik kapal) mereka tiket tidak ada, rapid test (antri gen) juga tidak ada,” ujar Samsudin dari panggilan telepon.

Meski demikian, ratusan orang itu pada akhirnya diizinkan berlayar. Setelah pihak PT Pelni, Kapolres Baubau dan Kantor Kesehatan Pelabuhan berkoordinasi.

Baca juga: HMI Kendari Protes Pembangunan Jalan Kendari-Toronipa Bernilai Triliunan: 260 KM Jalan Masih Rusak

Baca juga: Seorang Pria Terciduk Bawa Sabu, Diamankan Polres Baubau, Ternyata Seorang ASN

Samsudin menjelaskan, hanya 27 orang yang memenuhi syarat naik KM Sinabung dari total 158 orang kader HMI yang bikin ribut di Pelabuhan Murhum Baubau.

"Mereka tak memenuhi syat, tak memiliki tiket, tak ada hasil rapid test antigen, dan surat rekomendasi dari PBHMI soal ikut kongres Surabaya pun tak ada," jelasnya.

Padahal, Ia mengatakan, surat rekomendasi dari PBHMI dapat dijadikan pengganti tiket kepal Pelni.

“Waktu mereka ke kantor sehari sebelumnya, beralasan tak memiliki uang untuk membeli tiket dan biaya rapid test antigen,” aku Samsudin.

Namun demikian, lanjut Samsudin, seharusnya yang mendapat rekomendasi tak sampai ratusan orang karena ada imbauan kepatutan protokol kesehatan Covid-19.

Mengangu Kenyamanan

Menurut Samsudin, aksi keributan akibat protes HMI di Pelabuhan Murhum Baubau telah menggangu kenyamanan penumpang lain.

Bahkan, aksi yang dilakukan kader HMI tersebut berimbas pada molornya jadwal pemberangkatan KM Sinabung.

Samsuddin mengatakan, KM Sinabung seharusnya telah berangkat pukul 10.00 WITA, namun harus molor hingga 30 menit.

Halaman
12
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved