HMI Kendari Protes Pembangunan Jalan Kendari-Toronipa Bernilai Triliunan: 260 KM Jalan Masih Rusak
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari memprotes pembangunan mega proyek Jalan Kendari-Toronipa.
Penulis: Risno Mawandili | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kendari memprotes pembangunan mega proyek Jalan Kendari-Toronipa.
Aksi protes itu ditunjukkan dengan berdemonstrasi di perempatan lampu pengatur lalu lintas, Jalan Abdullah Silondae, Kelurahan Mandonga, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Senin (22/2/2021).
Puluhan pendemo melakukan orasi dan bakar ban bekas di jalan protokol itu.
Akibatnya, jalan lalu lintas sempat dipadati pengendara, baik roda dua maupun roda empat.
Meski begitu, lalu lintas tetap lancar, karena aparat kepolisian cepat mengurai penumpukkan kendaraan.
Baca juga: Tiga Sekda Jadi Plh Bupati, Gubernur Ali Mazi Ingatkan Dua Hal Ini
Baca juga: Acara OJK, Gubernur Sultra Ali Mazi Beber Jurus Dorong Industri Jasa Keuangan di Sulawesi Tenggara
Ketua HMI Cabang Kendari Sulkarnain menyebut, pembangunan Jalan Kendari-Toronipa bukan prioritas dan tidak dibutuhkan masyarakat.
Bahkan, HMI menuding proyek sepanjang 14 kilometer itu hanya untuk kepentingan pribadi.
Apalagi pembangunan jalan itu, menelan anggaran triliunan rupiah.
"Pembangunan Jalan Kendari-Toronipa tidak dibutuhkan masyarakat, masih ada 260 KM jalan rusak di Sultra," kata Sulkarnain dalam orasinya.
Sulkarnain meminta, seharusnya Gubernur Ali Mazi lebih memprioritaskan perbaikan jalan rusak berstatus jalan provinsi.
Sejumlah jalan rusak itu diantaranya berada di Kabupaten Konawe, Konawe Selatan, Konawe Kepulauan, Kabupaten Muna, Kabupaten Buton Utara.
Demonstrasi berlanjut hingga depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sultra.
Orasi dan aksi bakar ban pun kembali dilakukan.
Aparat polisi dan puluhan Satpol PP tampak mengawal demonstrasi itu.
Sekira 30 menit melakukan orasi, puluhan pendemo pun memasuki areal gedung wakil rakyat.