Basarnas Kendari Petakan Daerah Rawan Banjir di Sultra, Ini Daftarnya, Masyarakat Diimbau Waspada

Kepala Kantor SAR Kendari Aris Sofingi menyebut, berdasarkan hasil pemetaan itu, tercatat lima kabupaten dan kota rawan banjir.

Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Fadli Aksar
(Muhammad Israjab/TribunnewsSultra.com)
Kepala Kantor SAR Kendari Aris Sofingi menyebut, berdasarkan hasil pemetaan, tercatat lima kabupaten dan kota rawan banjir. Hal itu diungkap dalam acara pelatihan potesni SAR di Hotel Swissbell, Jalan Edi Sabara, Kelurahan Lahundape, Kecamatan Kendari Barat, Senin (15/3/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Search and Rescue (SAR) Nasional (Basarnas) Kendari telah memetakan daerah rawan banjir di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Kantor SAR Kendari Aris Sofingi menyebut, berdasarkan hasil pemetaan itu, tercatat lima kabupaten dan kota rawan banjir.

Ke lima daerah itu adalah Kabupaten Konawe Utara, Kota Kendari, Kolaka, Konawe dan Konawe Selatan

"Kami telah memetakan daerah rawan bencana ini bersama BPBD daerah/kota dan provinsi," kata Aris Sofingi, ditemui Kendari, Senin (15/3/2021).

Baca juga: Kecelakaan Perairan Meningkat, Basarnas Kendari Latih 50 Potensi SAR Agar Tanggap Bencana

Baca juga: BPBD Petakan Daerah Rawan Banjir dan Longsor di Kendari, Mitigasi Bencana dengan Kerja Bakti

Baca juga: Polisi Sita Perahu Karet FPI, Aparat Larang Gunakan Simbol Terlarang Meski Bantu Korban Bencana

Basarnas Kendari masih terus berkoordinasi terkait potensi bencana yang ada di Sultra untuk meningkatkan kewaspadaan dini.

Sebab, pada Maret 2021, potensi cuaca ekstrim melanda sebagian daerah di Sultra, sehingga Basarnas mengimbau masyarkat waspada terhadap bencana.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah memetakan daerah rawan banjir dan tanah longsor di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kawasan rawan banjir itu berada di wilayah sepanjang bantaran Kali Wanggu, jalan sekitar Tugu Religi, Kecamatan Baruga, Kelurahan Kampung Salo, Puuwatu, dan Kelurahan Kemaraya.

Sementara, lokasi rawan tanah longsor berada di kawasan Kelurahan Alolama, Kecamatan Puuwatu, Kemaraya dan Kelurahan Kendari Caddi.

Untuk melakukan mitigasi, BPBD rutin melakukan pembersihan di kawasan rawan bencana tersebut.

"Kami melakun pencegahan bencana dengan membuat jadwal kerja bakti. Insahallah pekan depan kami akan bersih-bersih," ucap Kepala BPBD Kendari, Paminudin belum lama ini.

Baca juga: Demi Terobos Banjir, Jenazah Kakek 69 Tahun Dibawa dengan Perahu Karet

Baca juga: Viral Seorang Pria Terjang Banjir Demi Menjemput PS5, Ini Kisahnya

Baca juga: HPSN, Wali Kota Kendari Sebut Kali Wanggu Penyumbang Sedimentasi Terbesar hingga Menyebabkan Banjir

Paminuddin menyebut, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir telah mengeluarkan instruksi kepada warga untuk menghindari aktivitas di daerah rawan seperti aliran sungai, bawah pohon dan perbukitan.

BPBD menghimbau masyarakat yang memiliki tempat tinggal di bantaran kali, pengunungan supaya selalu waspada.

Untuk mencegah terjadinya bencana banjir, ia juga meminta pada masyarakat tidak membuang sampah sembarang.

"Mari kita bersihkan dan peduli pada lingkungan untuk menghindari terjadinya bencana banjir," jelas Paminudin. (*)

(Laporan wartawan TribunnewsSultra.com, Muhammad Israjab)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved