BPBD Petakan Daerah Rawan Banjir dan Longsor di Kendari, Mitigasi Bencana dengan Kerja Bakti
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memetakan daerah rawan banjir dan tanah longsor di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra)
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Fadli Aksar
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memetakan daerah rawan banjir dan tanah longsor di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kawasan rawan banjir itu berada di wilayah bantaran Kali Wanggu, jalan sekitar Tugu Religi, Kecamatan Baruga, Kelurahan Kampung Salo, Puuwatu, dan Kelurahan Kemaraya.
Sementara, lokasi rawan tanah longsor berada di kawasan Kelurahan Alolama, Kecamatan Puuwatu, Kemaraya dan Kelurahan Kendari Caddi.
Baca juga: Demi Terobos Banjir, Jenazah Kakek 69 Tahun Dibawa dengan Perahu Karet
Baca juga: Polisi Sita Perahu Karet FPI, Aparat Larang Gunakan Simbol Terlarang Meski Bantu Korban Bencana
Baca juga: Waspada Hujan dan Angin Kencang, BMKG Rilis Peringatan Cuaca Ekstrem 9 Maret 2021
Untuk melakukan mitigasi, BPBD rutin melakukan pembersihan di kawasan rawan bencana tersebut.
"Kami melakun pencegahan bencana dengan membuat jadwal kerja bakti. Insahallah pekan depan kami akan bersih-bersih," ucap Kepala BPBD Kendari, Paminudin di Kendari, Selasa (9/3/2021).
Paminuddin menyebut, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir telah mengeluarkan instruksi kepada warga untuk menghindari aktivitas di daerah rawan seperti aliran sungai, bawah pohon dan perbukitan.
Baca juga: Kendaraan Parkir di Bahu Jalan Depan Kantor Wali Kota Kendari Disorot DPRD, Pemkot Tak Punya Solusi
Baca juga: Rekam Setahun Pandemi, Mari Motret : Pandemi Itu Nyata, Wali Kota Kendari Bilang Bukti Sejarah
Baca juga: Tampil Beda Saat Vaksinasi Covid-19, Wakil Wali Kota Kendari Siska Karina Pakai Baju Tenun Mekongga
BPBD menghimbau masyarakat yang memiliki tempat tinggal di bantaran kali, pengunungan supaya selalu waspada.
Untuk mencegah terjadinya bencana banjir, ia juga meminta pada masyarakat tidak membuang sampah sembarang.
"Mari kita bersihkan dan peduli pada lingkungan untuk menghindari terjadinya bencana banjir," jelas Paminudin. (*)