Mau Lapulu seperti Bungkutoko dan Petoaha, Dibeber Wali Kota Sulkarnain di Festival Kampung Pesisir

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mau menata kawasan pesisir di Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
Amelda/ TribunnewsSultra.com
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir beserta istri Sri Lestari saat menghadiri Festival Kampung Pesisir, di Dermaga Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sultra, Selasa (9/3/2021). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir mau menata kawasan pesisir di Kelurahan Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari berkeinginan menata kawasan Lapulu seperti Bungkutoko dan Petoaha.

Saat ini, Pemkot Kendari disebutkan sudah bermohon ke pemerintah pusat agar penataaan kawasan kumuh yang sukses di Bungkutoko dan Petoaha bisa dilanjutkan ke kawasan pesisir Lapulu.

“InsyaAllah di 2021 ini disetujui oleh pemerintah pusat untuk kami lakukan penataan,” kata Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir.

Pembangunan RS Jantung Kendari Lanjut 2021, Pemprov Sultra Pakai Utang Rp388 Miliar, Progres Tender

“Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama masyarakat juga bisa menikmati suasana yang jauh lebih asri, jauh lebih sehat, dan jauh lebih tertata,” jelas Sulkarnain menambahkan.

Hal tersebut disampaikan Sulkarnain saat menghadiri Festival Kampung Pesisir di Dermaga Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sultra, Selasa (9/3/2021).

Sulkarnain hadir bersama istri Sri Lestari yang juga Ketua Tim Penggerak atau TP PKK Kota Kendari.

Festival Kampung Pesisir

Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir beserta istri Sri Lestari saat menghadiri Festival Kampung Pesisir, di Dermaga Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sultra, Selasa (9/3/2021).
Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir beserta istri Sri Lestari saat menghadiri Festival Kampung Pesisir, di Dermaga Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sultra, Selasa (9/3/2021). (Amelda/ TribunnewsSultra.com)

Festival Kampung Pesisir yang digelar Jaringan Perempuan Pesisir Sulawesi Tenggara (Sultra) tersebut merupakan rangkaian peringatan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret.

Saat tiba di lokasi kegiatan, Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir dan istri Sri Lestari disambut tari-tarian yang dibawakan empat penari cilik.

Sulkarnain saat memberi sambutan di Festival Kampung Pesisir, mengatakan, dirinya jarang mendapatkan momen bisa menghadiri suatu kegiatan bersama Sri Lestari.

Salah satu alasan kali ini dia hadir bersama istri karena Lapulu menjadi salah satu kawasan istimewa di Kota Kendari.

BPBD Petakan Daerah Rawan Banjir dan Longsor di Kendari, Mitigasi Bencana dengan Kerja Bakti

“Selama sebulan ini sudah 2 kali saya ke sini (Lapulu). Mungkin selama ini masyarakat Lapulu merasa tidak mendapat perhatian yang semestinya dari pemerintah. Oleh karena itu, kami akan berusaha mengubah pemikiran itu,” kata Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir.

Ia berharap kegiatan ini sebagai awal yang baik untuk sinergi masyarakat dengan pemerintah. Apalagi, pemerintah tidak bisa berbuat banyak jika masyarakat tidak mendukung.

Menurutnya, kegiatan tersebut merupakan inisiatif warga sebagai bagian memperingati Hari Perempuan Internasional.

Kegiatan tersebut juga sekaligus bisa dikaitkan dengan semangat untuk menjaga lingkungan serta semangat untuk memungut sampah.

Melihat antusiasme masyarakat pada festival tersebut, Sulkarnain juga mengingatkan agar tetap menerapkan protokol kesehatan.

Istri Wali Kota Kendari, Sri Lestari, juga mendukung kegiatan tersebut. Dia berharap melalui kegiatan ini dapat mengedukasi masyarakat agar mau menyekolahkan putra-putrinya.

Penataan Kawasan Pesisir Lapulu

Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari sangat mendukung apa yang dilakukan ibu-ibu yang tergabung dalam lingkup Jaringan Perempuan Pesisir. Dia berharap mereka dapat menjaga kekompakannya.

“Kegiatan ini sangatlah positif untuk kita support, juga sejalan dengan pemerintah kota untuk melakukan penataan kawasan ini sebagaimana yang sudah dilakukan di kawasan Bungkutoko dan Petoaha,” jelasnya.

Dia menyebutkan Pemkot Kendari saat ini sedang bermohon ke pemerintah pusat agar program yang sukses dilakukan di Bungkutoko dan Petoaha juga akan dilakukan di Lapulu pada tahun 2021 ini.

“InsyaAllah di 2021 ini disetujui oleh pemerintah pusat untuk kami lakukan penataan dan semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama masyarakat juga bisa menikmati suasana yang jauh lebih asri, jauh lebih sehat dan jauh lebih tertata,” ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah menyelesaikan penataan kawasan kumuh Bungkutoko dan Petoaha di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Pemkot Kendari Cari 5 Kepala Dinas, Lelang Jabatan Terbuka Bagi PNS se Sultra, Berikut Syaratnya

Penataan menelan Anggarn Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai Rp 39,6 miliar.

PUPR melaksanakan penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Bungkutoko dan Petoaha.

Selain itu, pembangunan jalan lingkungan sepanjang 245 meter, pembangunan water front city sepanjang 697,16 meter, drainase, dan jalan titian kramba sepanjang 320 meter.

PUPR juga membangun Tempat Pengelolaan Sampah Reuse, Reduce, dan Recycle (TPS 3R), duiker plat, tambatan perahu, 4 unit tempat duduk, dan jalan paving block.

Total penataan kawasan kumuh Bungkutoko dan Petoaha mencakup lahan seluas 31 hektare (ha).

Dengan penataan tersebut diharapkan kawasan Petoaha dan Bungkutoko menjadi pilihan destinasi wisata bahari baru di Kota Kendari.(*)

(Reporter TribunnewsSultra.com/ Amelda Devi Indriyani)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved