Kuli Bangunan Lumpuh setelah Jatuh saat Kerja, Hanya Bisa Berbaring hingga Ditinggal Istri dan Anak
Pria asal Yogyakarta itu kini tinggal di indekos di RT 02 RW 03, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Seorang pria bernama Anggita Charunas Berdikari (32) mengalami nasib pilu.
Setelah kecelakaan kerja, dirinya kini lumpuh dan hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Pria asal Yogyakarta itu kini tinggal di indekos di RT 02 RW 03, Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
Pilunya, seusai mengalami kelumpuhan akibat kecelakaan kerja, kuli bangunan ini ditinggal istrinya.
Baca juga: Pria Bunuh Selingkuhan Istrinya Lalu Kabur, sang Istri Bocorkan Keberadaan Suaminya
Baca juga: Kisah Tragis PSK Online, Dijual Kakak dan Adik Ipar Sendiri, Tewas Ditusuk Pisau Komando Usai Kencan
Adapun istrinya meninggalkan Anggi dengan membawa kedua anaknya yang berusia 11 tahun dan 5 tahun.
"Awalnya saya tinggal sama anak istri saya di Mojosongo," kata dia kepada TribunSolo.com, Rabu (3/3/2021).
"Tapi mungkin tahu kondisi saya begini, dia capek merawat," imbuhnya membeberkan.
Meski ditinggal sang istri, Anggi bersyukur masih memiliki sang ibu yang setia merawatnya selama hampir dua tahun ini.
Sang ibu bernama Sri Riwayatiningsih, yang sehari-hari merawat Anggi.
Kisahnya bahkan seperti ungkapan yang lazim diketahu yakni 'Kasih Ibu Tak Terhingga Sepanjang Masa'.
"Ibu saya bekerja sebagai Asisten Rumah Tangga di dekat sini (kostnya). Makanya, saya dan ibu cari kontrakan yang dekat dengan tempat kerjanya," ucapnya.
Baca juga: Sekeluarga Guru Ngaji Dibacok Tetangga: Ibu Tewas, Dua Anak Selamat
Baca juga: Kisah Tragis PSK Online, Dijual Kakak dan Adik Ipar Sendiri, Tewas Ditusuk Pisau Komando Usai Kencan
Sri harus banting tulang untuk memenuhi kebutuhan hidup dia dan anaknya.
Ditambah lagi uang kontrakan setiap bulan harus mereka banyar.
"Kontrakan di sini Rp500/bulan, jadi ibu tinggal memiliki uang Rp 500 untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ucapnya.
Bantuan Datang
Meski dalam kondisi sulit, Anggi dan ibunya sering mendapatkan bantuan dari sejumlah dermawan.
Tak jarang banyak masyarakat yang menjenguknya di rumah kostnya, dan memberikan berbagai macam bantuan.