Video Jokowi Dikerumuni Warga NTT, Begini Penjelasan Istana
Istana memberikan penjelasan terkait video Presiden Joko Widodo yang dikerumuni massa saat berkunjung ke Nusa Tenggra Timur (NTT).
TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KENDARI – Istana memberikan penjelasan terkait video Presiden Joko Widodo yang dikerumuni massa saat berkunjung ke Nusa Tenggra Timur (NTT).
Video itu telah beredar luas di jagat maya dan telah menuai banyak komentar netizen, mempertanyakan perlakuan protokol kesehatan atau prokes Covid-19 kepada presiden.
Baca juga: Video Kerumunan Warga Sambut Jokowi di NTT Viral, #Paspampres Trending, Netizien Kecewa
Baca juga: Kasus Dugaan Pelanggaran Prokes Selebgram Makassar: Satgas Covid-19 Panggil 12 Orang
Baca juga: Bertambah 7.300, Total Kasus Covid-19 di Indonesia Capai 1.278.653 Orang per Minggu 21 Februari 2021
Warga berkerumun menyambut kedatangan Presiden.
Warga bersorak, bertepuk tangan, melambaikan tangan, dan mengabadikan momen menggunakan ponsel.
Meski menggunakan masker, warga terlihat tak menerapkan jaga jarak.
Melalui atap mobil yang terbuka, Jokowi nampak menyapa warga.
Ia mengenakan masker hitam dan melambaikan tangan ke masyarakat.
Jokowi sempat terlihat mengetuk-ngetukan tangan ke masker yang ia kenakan, seakan mengingatkan tentang penggunaan masker.
Ia lantas membagikan sejumlah suvenir ke warga dengan melemparnya dari atap mobil.
Baca juga: Survei: Seperlima Penduduk Indonesia Anggap Pandemi Covid-19 Hoaks
Baca juga: BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat untuk 13 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Produksi Bio Farma
Baca juga: Kapolres Butur dan Istri Tertular Covid-19 Tak Boleh Divaksin, Satgas Akan Evaluasi
Menurut Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, peristiwa itu terjadi saat Presiden tiba di Maumere, Nusa Tenggara Timur, dalam rangka kunjungan kerja.
Saat itu, Jokowi hendak meresmikan Bendungan Napun Gete di Kabupaten Sikka.
"Benar itu video di Maumere," kata Bey dikutip kompas.com, Selasa (23/2/2021).
Bey mengatakan, Presiden Jokowi dan rombongan saat itu sedang dalam perjalanan, namun masyarakat Maumere sudah menunggu di tepi jalan.
Warga nekat mengadang ketika mobil sang Presiden Republik Indonesia ke-7 itu terparkir.
"Saat dalam perjalanan masyarakat sudah menunggu rangkaian di pinggir jalan. Saat rangkaian melambat masyarakat maju ke tengah jalan sehingga membuat iring-iringan berhenti," terangnya.