Kisah Seorang Polisi di Kendari: Didik 65 Anak Jalanan, Sisihkan Gaji Rp2 Juta Perbulan
Polisi berpangkat Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda) itu mendidik 65 anak putus sekolah dan anak jalanan sejak 2016 lalu.
Penulis: Fadli Aksar | Editor: Fadli Aksar
Lebih banyak lagi pada 2019, sebanyak 2 karung buku rusak.
Madukala mengaku, ikhlas dan berbesar hati dan tetap berupaya mengadakan buku baru dari gajinya.
Polisi ini juga mencoba meminta bantuan ke pemerintah, tapi kurang ditanggapi.
Dia tak menyerah, sebab masih ada uang dari gaji setiap bulan itu.
"Siapa lagi yang peduli kalau bukan kami," katanya.
Setengah dari gajinya yang disisihkan tersebut diketahui istrinya Dini Riskawati (32).
Meski harus berbagi dengan 65 anak, sang istri tak keberatan, bahkan mendukung sang suami.
Sikap itu yang memicu semangat Madukala untuk terus membantu 65 anak itu.
"Katanya rejeki itu sudah ada yang atur, dia mendukung dan mengajar juga di lingkungan itu," tuturnya.
Mengajar Bersama Sang Istri
Di sela kesibukannya sebagai polisi, Madukala menyempatkan waktu untuk mengajar 65 anak tersebut bersama sang istri.
Waktu belajar tiga kali seminggu, yakni pada Selasa, Kamis dan Minggu.
Pada Selasa, Madukala mengajarkan pendidikan pancasila dan kewarganegaraan (PPKn), Matematika, Bahasa Indonesia, dan beberapa lagu kebangsaan.
Pada Kamis, 65 anak ini belajar tentang bahaya narkoba, perlindungan anak dan lagu kebangsaan.
Sedangkan pada Minggu, Madakula melatih puluhan anak jalanan ini menggambar dan mewarnai.