Public Services
Pasar Basah Mandonga Tak Terurus, Pedagang dan Pengunjung Sebut Sudah Tak Layak Pakai Lagi
Pedagang maupun pengunjung mengeluhkan kondisi di Pasar Basah Mandonga, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pedagang maupun pengunjung mengeluhkan kondisi di Pasar Basah Mandonga, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ( Sultra).
Beberapa fasilitas pendukung pasar basah yang berada di belakang Mal Mandonga tersebut mengalami kerusakan.
Bahkan, dinilai tak lagi layak pakai. Salah satu pedagang di Pasar Basah Mandonga, Bargon (43), mengatakan, dirinya belum pernah melihat infrastruktur pasar tersebut direnovasi.
“Pihak pengelola hanya minta uang retribusi, walaupun sudah kami beritahu ada bangunan yang harus diperbaiki,” kata Bargon yang sudah puluhan tahun berdagang di pasar yang mulai beroperasi pada 2003 tersebut, Minggu (7/2/2021).
Bargon awalnya menjual aneka bumbu penyedap makanan, makanan ringan (snack), dan perabotan rumah. Kini, dia beralih menjadi pedagang beras.
• Warga Keluhkan Lambannya Pemasangan Jaringan Indihome di Kendari, Daftar Tunggu Berbulan-bulan
Bapak tiga anak itu menyebut kondisi lapak tempat dirinya mencari nafkah sudah memprihatinkan.
Kondisi cat tembok terkelupas, bangunannya mulai rapuh, hingga meteran listrik yang tidak lagi difungsikan.
“Belum lagi lahan yang seharusnya jadi tempat parkir kendaraan malah dibangun lapak jualan.
Selain itu, drainase yang jarang diperhatikan, hingga tarif listrik setiap bulannya mereka (pengelola) yang tentukan bukan tergantung pemakaian di lapak,” jelas Bargon.

Kondisi yang sama juga di keluhkan para pedagang lain. Bahkan banyak pedagang yang tutup sementara lapak mereka berjualan.
Dengan kondisi tersebut, pedagang disebutkan sudah berkali-kali meminta pengelolaan diambil alih Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.
Namun, hal tersebut belum terealisasi karena surat rekomendasi pengelolaan pasar dari PT Kurnia ke pemkot masih mandek di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari.
Ketua Kerukunan Pedagang Pasar Basah Mandonga (KP2M), Azis Kaisman, mengatakan, pengelola sudah menunjukkan tanda-tanda ketidakberpihakan kepada pedagang.
“Sejak dulu, pertamakali masuk kami sudah kecewa dengan manajemennya. Tidak memperhatikan hak-hak pedagang. Hanya ingin mendapatkan keuntungan saja,” ujarnya.
Pedagang pasrah dengan keadaan yang sudah berlangsung lama tersebut. Mereka hanya berharap persoalan pasar tersebut bisa segera diselesaikan dengan beralihnya pengelolaan.