Berita Wakatobi

Mahasiswi Asal Wakatobi Jadi Duta Anti Kekerasan Unhas 2025, Kampanyekan Jaga Kampus, Jaga Martabat

Mahasiswi asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara Zaskia Nur Azis (19) baru saja menyabet gelar Duta Anti Kekerasan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Dokumentasi pribadi
DUTA - Seorang mahasiswi asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Zaskia Nur Azis (19) baru saja menyabet gelar Duta Anti Kekerasan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar 2025. Program ini bertujuan memilih perwakilan mahasiswa ataupun mahasiswi sebagai gen perubahan untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan.  

“Setiap tahap benar-benar menguji bukan hanya pengetahuan, tapi juga komitmen dan keberanian saya untuk bersuara,” jelasnya.

Kia mengusung kampanye berbasis budaya dengan mengangkat nilai-nilai tradisi kedaerahan. Salah satunya, dengan sebuah tradisi asal Pulau Wangiwangi Wakatobi yang diistilahkan ‘sara patu-patu’ artinya saling menjaga.

“Saya percaya bahwa budaya bukan hanya warisan, tapi juga alat untuk mencegah kekerasan. Saya menggabungkan pendekatan edukatif dari GenRe—tentang relasi sehat dan literasi tubuh—dengan filosofi lokal yang menekankan rasa malu, rasa hormat, dan tanggung jawab bersama. Tujuannya sederhana: agar mahasiswa merasa bahwa menjaga kampus bukan hanya tugas orang lain, tapi tugas kita semua. Kampanye ini saya rancang agar bisa diakses oleh semua mahasiswa, dengan bahasa yang inklusif, visual yang kuat, dan narasi yang menyentuh,” terangnya.

Setelah melewati seleksi administrasi yang ketat, Kia juga mendapat kesempatan untuk wawancara langsung dengan Ketua Satgas PPKS Unhas, yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III.

“Wawancaranya sangat mendalam—kami bicara soal pengalaman saya sebagai Duta GenRe dan Duta Anak, nilai-nilai yang saya pegang, dan bagaimana saya melihat kampus sebagai ruang yang harus aman untuk semua. Saya juga ditanya tentang esai yang saya tulis, yang mengangkat pentingnya rasa malu, rasa hormat, dan rasa memiliki sebagai bagian dari pencegahan kekerasan. Momen itu terasa seperti titik balik—di mana saya tidak hanya dinilai, tapi juga didengar,” terangnya.

Mengemban tugasnya sebagai Duta Anti Kekerasan, Kia akan mendorong kampanye “Jaga Kampus, Jaga Martabat”. Ini bukan hanya sebagai tagline namun sebuah gerakan yang lahir dari pengalaman pribadi sebagai Duta GenRe dan Duta Anak.

Kedepannya, mahasiswi semester 1 Sastra Inggris Unhas ini akan bertugas sebagai penghubung bagi mahasiswa yang ingin tahu atau melaporkan soal kekerasan.

Ia juga akan membuat kegiatan edukasi, konten kampanye, dan ruang diskusi yang nyaman.

“Saya ingin mahasiswa merasa bahwa mereka punya tempat untuk bicara dan didengar,” jelasnya.

Alumni SMAN 2 Wangiwangi ini berharap kampus bisa jadi tempat yang lebih aman dan ramah untuk semua.

“Saya ingin mahasiswa lebih berani bicara, lebih paham soal relasi sehat, dan tahu bahwa mereka tidak sendiri. Saya juga ingin kampanye yang saya buat bisa terus berjalan, bahkan setelah masa tugas saya selesai,” jelasnya.

Biodata:

Nama Lengkap: Zaskia Nur Azis

Kelahiran: Mandati 1, Wakatobi, 2006

Prestasi:

1. Wakil Ketua Osis Sma 2 Wangi-Wangi

2. Duta Genre Kabupaten Wakatobi 2023

3. 10 Besar Putri Duta Genre Sulawesi Tenggara 2023

4. Duta Anak Kabupaten Wakatobi

5. Duta Anti Kekerasan Unhas 2025

(*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved