Berita Wakatobi
Mahasiswi Asal Wakatobi Jadi Duta Anti Kekerasan Unhas 2025, Kampanyekan Jaga Kampus, Jaga Martabat
Mahasiswi asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara Zaskia Nur Azis (19) baru saja menyabet gelar Duta Anti Kekerasan Universitas Hasanuddin (Unhas).
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM – Seorang mahasiswi asal Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Zaskia Nur Azis (19) baru saja menyabet gelar Duta Anti Kekerasan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar 2025.
Program ini bertujuan memilih perwakilan mahasiswa ataupun mahasiswi sebagai gen perubahan untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan.
Duta ini dipilih untuk memperkuat budaya anti-kekerasan di lingkungan Unhas melalui berbagai kegiatan kampanye dan pelatihan.
Kepada TribunnewsSultra.com, Senin (27/10/2025) Zaskia mengungkapkan perasaanya mendapat gelar tersebut.
Diakuinya, ia tak menyangka dipercayai untuk membayakan kampanye terkait anti kekerasan di kampus. Terlebih, dirinya baru saja duduk sebagai mahasiswi di kampus negeri ternama di Indonesia itu.
“Rasanya seperti mimpi yang pelan-pelan jadi nyata. Saya teringat saat menulis esai untuk seleksi, di mana saya bilang bahwa kampus harus jadi tempat yang aman untuk semua orang, bukan hanya tempat belajar,” tuturnya melalui pesan WhatsApp.
Zaskia yang sebelumnya juga menjadi Duta GenRe dan Duta Anak di Wakatobi, merasa kini punya ruang baru untuk mengembangkan wawasannya.
Baca juga: Mengenal Khaira Farahsiran Enson Pemenang Duta Pariwisata Cilik Nasional 2025 Asal Kendari Sultra
“Waktu diumumkan sebagai Duta, saya merasa perjuangan saya selama ini—baik sebagai Duta GenRe maupun Duta Anak—akhirnya punya ruang baru untuk berkembang,” jelasnya.
Diakui Kia sapaan akrabnya, bahwa pengalaman-pengalaman sebelumnya menjadikannya lebih siap untuk dipilih sebagai Duta Anti Kekerasan.
Sebagai Duta GenRe, dirinya sering bicara soal kesehatan reproduksi dan relasi yang sehat. Sementara sebagai Duta Anak, saya belajar mendengarkan cerita anak-anak dan remaja yang butuh perlindungan.
Hal ini saling berkolerasi satu sama lain saat dirinya mengikuti pemilihan Duta Anti Kekerasan Unhas 2025 ini.
“Semua itu saya rangkum dalam esai seleksi, yang saya tulis dengan hati. Saya juga menyusun kampanye yang menggabungkan nilai-nilai lokal dari Wanci dengan cara komunikasi yang bisa dipahami mahasiswa,” tuturnya.
Kia pun menjabarkan proses seleksi sampai akhirnya terpilih sebagai Duta Anti Kekerasan Unhas 2025. Mulai dari seleksi administrasi, pengumpulan esai, protofolio hingga bukti keterlibatan dalam isu-isu sosial. Setelah itu, ia pun mengikuti seleksi wawancara bersama tim Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) Unhas.
“Di tahap ini, saya ditanya banyak hal mulai dari pengalaman pribadi, cara saya menangani kasus kekerasan secara empatik, sampai bagaimana saya bisa menjangkau mahasiswa dari berbagai latar belakang,” katanya.
Kia pun mempresentasikan kampanye “Jaga Kampus, Jaga Martabat,” yang dirancangnya berdasarkan pengalaman sebagai Duta GenRe dan Duta Anak. Bahkan ia menerapkan nilai kearifan lokal dari kampung halamannya, di Wakatobi terkait pendekatan edukatif mengenai isu sosial.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Duta-Anti-Kekerasan-Unhas-2025-Zaskia-Nur-Azis-asal-Wakatobi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.