Jadwal Penerbangan Fly Jaya Rute Kendari-Wakatobi Sulawesi Tenggara, Harga Tiket Mulai Rp570 Ribuan

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Maskapai Fly Jaya akan membuka rute penerbangan baru Kendari-Wakatobi yang dijadwalkan terbang perdana pada Selasa (14/10/2025) mendatang.

Pesawat berkapasitas 72 penumpang ini akan lepas landas dari Bandara Haluoleo Kendari dan mendarat di Bandara Matahora Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Station Representative Fly Jaya, Willy Ivan Trinadi mengatakan, pesawat yang digunakan merupakan tipe ATR 72-500 dengan mesin twin-turboprop.

Penerbangan rute Kota Kendari-Kabupaten Wakatobi ini akan dilakukan dua kali dalam sepekan, yakni setiap Selasa dan Jumat.

“Dari Kendari berangkat pukul 09.45 waktu setempat,” ujar Willy saat diwawancarai TribunnewsSultra.com, Jumat (10/10/2025).

Baca juga: Pemkot Baubau Siapkan Mekanisme Subsidi Operasi Penerbangan Super Air Jet di Awal Tahun 2025

Dia menuturkan, pembukaan rute baru ini diharapkan dapat mendukung pengembangan sektor pariwisata di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Khususnya di Kabupaten Wakatobi yang dikenal sebagai destinasi wisata bahari unggulan.

“Selain itu, untuk menunjang mobilitas masyarakat umum agar lebih mudah dan efisien,” ujarnya.

Willy pun berharap, pemerintah turut melakukan promosi secara menyeluruh ke berbagai wilayah di Sultra agar potensi rute penerbangan ini bisa dimanfaatkan secara optimal.

Adapun harga tiket pesawat Fly Jaya rute Kendari-Wakatobi dibanderol mulai dari Rp570.000 hingga Rp1.086.000 per penumpang.

Baca juga: La Ode Krisna Jauh dari Wakatobi Kembali Taklukkan Ring Byon Tryout, 3 Minggu Turunkan Berat Badan

Kendari ke Wakatobi menggunakan kapal laut memerlukan waktu sekira 8 hingga 12 jam, sementara jalur udara sekira 1 jam.

Untuk diketahui, Wakatobi adalah satu dari 17 kabupaten dan kota di Sulawesi Tenggara yang berada di luar Pulau Sulawesi.

Namanya merupakan akronim dari empat pulau utama penyusunnya, yaitu Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko.

Kawasan ini juga merupakan Taman Nasional yang menjadi salah satu prioritas konservasi laut di Indonesia.

Terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya dan tergolong dalam jalur Segitiga Emas Karang Dunia. (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)