'Gimana Caranya Gue Balas Dendam' Kata Ayah Tiri Sebelum Hilangkan Alvaro, Polisi Sebut Sakit Hati
Ayah tiri diduga dalam dari hilangnya Alvaro bocah enam tahun. Selama delapan bulan, Alvaro dalam pencarian.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
Sayem menambahkan, setelah bermimpi mengenai anaknya yang terseret banjir, Arumi enggan lagi berkomunikasi dengan ayah tirinya dan sempat meminta cerai.
"Dia sudah tidak mau berkomunikasi lagi, bahkan minta cerai. Tapi Alex bilang kalau mau cerai, urus sendiri. Arum tidak mau diurus olehnya," kata Sayem.
Awal Mula Alvaro Diculik
Kisah tragis bocah berusia 6 tahun, Alvaro Kiano Nugroho yang hilang delapan bulan.
Nahasnya, ia ditemukan tinggal tulang belulang. Dalam masa pencarian yang begitu ironi, kabar Alvaro tak kunjung datang.
Sampai akhirnya, delapan bulan berlalu, kepolisian mengungkap bahwa Alvaro sudah meninggal dunia.
Sementara itu, terduga pelaku diamankan, yang tak lain adalah ayah tiri korban.
Lantas bagaimana peristiwa ini bisa terjadi?
Dikutip dari Tribunnews.com, Alvaro dikabarkan hilang pada 6 Maret 2025 lalu.
Ia terakhir terlihat di Masjid Jami Al‑Muflihun, Pesanggrahan.
Sang ayah tiri, Alex diduga menjadi otak di balik kematian Alvaro.
Alvaro dijemput ayah tirinya, dengan iming-iming akan dibelikan mainan.
Dari situlah Alvaro sudah tak pernah terlihat lagi.
Hari Terakhir Alvaro Sebelum Hilang
Dikutip dari Kompas.com, Alvaro terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Kamis (6/3/2025).
Saat itu pada bulan suci Ramadan. Orang-orang sedang sibuk menyiapkan takjil berbuka puasa.
Pada hari itu pula, Alvaro masih sempat menemani neneknya berobat ke RSUD Pesanggrahan.
Ketika pulang dari rumah sakit, Alvaro meminta dibelikan susu pada sang kakek, Tugimin (71).
"Terus saya bilang, 'Dek, kan puasa.' 'Puasa mah anak kecil setengah hari boleh, Pak,'" kata Tugimin, Selasa (22/4/2025).
Ketika azan Ashar, Alvaro bergegas ke Masjid Jami Al Muflihun tanpa berpamitan.
Ia pergi menjelang buka puasa.
Seorang pria yang mengaku ayah pun datang. Ia menjemput Alvaro sedang berada di masjid.
Informasi ini baru didengar Tugimin tiga hari setelah Alvaro hilang.
"Itu ada orang datang, ditanya sama marbut, 'Pak, cari siapa?' 'Cari anak saya. Alvaro katanya kalau shalat di masjid sini.' 'Itu ada anaknya di atas.' Kata marbut begitu," ungkap Tugimin.
Setelah itu, marbut tidak memperhatikan lagi gerak-gerik pria tersebut karena sibuk mempersiapkan salat Maghrib dan berbuka puasa.
Setelah waktu berbuka dan Maghrib berlalu, Alvaro tidak kunjung pulang.
Tugimin tidak langsung curiga karena cucunya biasa bermain bola pada malam hari.
“Saya sadar untuk mencari itu jam 21.30 WIB. ‘Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?’. Saya bilang kayak begitu,” tuturnya.
Ia segera menuju masjid dan menemui teman-teman Alvaro, namun tidak menemukan petunjuk.
Karena panik, Tugimin melaporkan kejadian itu ke Polsek Pesanggrahan, tetapi petugas menyarankan menunggu 1x24 jam.
“Besoknya saya ke Polsek Pesanggrahan. Setelah itu, saya diarahkan ke Polres Jakarta Selatan. Karena, penanganan anak di bawah umur itu Polres yang menanganinya. Saya diantar oleh petugas dari polsek,” jelas Tugimin. Laporannya kemudian teregistrasi dengan nomor LP/1186/B/III/2025/PMJ/Res Jaksel.
Pencarian pun selama delapan bulan ini terus dilakukan.
Alvaro Ditemukan Tidak Bernyawa
Berselang delapan bulan kemudian atau pada 23 November 2025, aparat Polres Metro Jakarta Selatan melaporkan korban ditemukan sudah tidak bernyawa di kawasan Kali Cilalay, Tenjo, Bogor, Jawa Barat.
Ia ditemukan dalam kondisi menjadi tulang.
Setelah dilakukan tes DNA, terbukti bahwa anak tersebut adalah Alvaro.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly menjelaskan, polisi lebih dulu menangkap pelaku sebelum menemukan kerangka manusia yang diduga jasad Alvaro.
"Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," kata Nicolas.
Meski demikian, Nicolas menuturkan hingga saat ini polisi masih menunggu hasil tes DNA dan pemeriksaan laboratorium forensik (labfor).
"Tapi kita butuh kepastiannya dulu melalui pengecekan DNA dan pemeriksaan labfor ya. Cukup info itu dulu ya. Tunggu penyelidik dan penyidik bekerja dulu untuk memastikannya," ujar Kapolres.
Sementara itu, Kapolsek Pesanggrahan AKP Seala Syah Alam menuturkan, polisi telah menangkap tersangka terkait kasus ini.
Namun, ia belum mengungkap sosok tersangka dan kronologi penemuan jasad Alvaro.
"Tersangka sudah diamankan. Sementara itu dulu, saya belum bisa banyak statement," tutur Seala.
Sebelumnya diberitakan, Alvaro sempat hilang dan terus menerus dicari selama delapan bulan terakhir.
Pada Minggu (24/11/2025), Alvaro ditemukan dalam kondisi sudah meninggal dunia di Jembatan Cilalay, Desa Singabraja, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Polisi pun telah mengamankan Alex, sebagai pelaku penghilangan nyawa anak sambungnya itu.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dugaan Skenario di Balik Tewasnya Alvaro, Korban Diculik Ayah Tiri demi Memaksa Ibunya Rujuk
(Tribunnews.com)(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Kumpulan-foto-bocah-hilang-8-bulan-Alvaro-Kematiannya-tragis.jpg)