Apa itu Supermoon Emas, Jadwal Fenomena Langka Bulan Terbesar 2025 Besok Malam, BMKG Soal Banjir Rob

Apa itu supermoon emas atau Golden Supermoon yang bertepatan fase bulan purnama Beaver Moon, fenomena langka penampakan bulan terbesar tahun 2025.

Penulis: Sri Rahayu | Editor: Aqsa
Dok Tribunnews.com/Jeprima
SUPERMOON EMAS - Foto arsip fenomena alam supermoon, blue moon, dan gerhana bulan total yang diambil dari kawasan Ancol, Jakarta Utara, Rabu (31/1/2018) silam. Masyarakat Indonesia termasuk Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali bisa menyaksikan penampakan Supermoon Emas atau Golden Supermoon yang bertepatan fase bulan purnama Beaver Moon, fenomena langka penampakan bulan terbesar tahun 2025 ini, pada Rabu (05/11/2025) malam.(Dok: Tribunnews/JEPRIMA) 

“Adanya fenomena Fase Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) dan Bulan Purnama pada tanggal 5November 2025 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum,” tulis BMKG.

Dalam Press Release Informasi Potensi Banjir Pesisir (Rob) di wilayah pesisir Indonesia yang ditandatangani Direktur Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo, di Jakarta, 31 Oktober 2025.

Tentang Supermoon

Fenomena supermoon adalah fase bulan purnama berada dititik terdekatnya dengan bumi (perigee) dalam orbit elips.

“Supermoon berarti bulan terlihat lebih besar dari biasanya,” kata PMG Stasiun Geofisika Kendari BMKG Sultra, Waode Sitti Mudhalifana.

Dia menyampaikan, fenomena astronomi supermoon juga dikenal dengan sebutan bulan purnama perigee.

Fase bulan terdekat dan terjauh dengan bumi tersebut terjadi setiap tahunnya.

Adapun fenomena bulan terjauh atau apogee terjadi pada April 2025 lalu dengan jarak sekitar 406 ribu km.

Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo, menjelaskan, tahun 2025 ditutup dengan serangkaian supermoon berturut-turut. 

Namun, Bulan Purnama November ini adalah yang paling dominan. 

Menurut Marufin, karakter orbitnya sama, yang membedakan hanyalah nilai jarak perigean: 

1. Supermoon November 2025 (Beaver Moon): Jarak perigean terkecil sepanjang 2025 (356.800 km). 

2. Supermoon Desember 2025 (Cold Moon): Jarak perigean terkecil kedua (356.900 km). 

3. Supermoon Oktober 2025 (Harvest Moon): Jarak perigean terkecil ketiga (359.800 km). 

Marufin menjelaskan istilah supermoon telah populer sejak tahun 1979 untuk menggambarkan kondisi bulan purnama yang terjadi saat bulan berada pada jarak terdekatnya dengan bumi (Perigee).

Namun, dari sudut pandang ilmiah, sebutan ini tidak baku. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved