Kapal Nelayan Ditabrak Tongkang di Muna
Sosok Kepala Pelabuhan Tampo Korban Tragedi Kapal Tongkang Tabrak Perahu di Muna Sulawesi Tenggara
Sosok La Onus (51), korban tewas dalam kecelakaan laut, kapal tongkang tabrak perahu (long boat), di Perairan Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Dewi Lestari | Editor: Aqsa
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sosok La Onus (51), korban tewas dalam kecelakaan laut, kapal tongkang tabrak perahu (long boat), di Perairan Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Jasad korban ditemukan, Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 06.15 wita, setelah 5 hari pencairan pascakecelakaan laut di Kabupaten Muna, tersebut, Sabtu, 18 Oktober 2025 sekitar pukul 14.30 wita.
Dalam tragedi ini, perahu nelayan yang ditumpangi La Onus bersama 2 korban lainnya ditabrak kapal tongkang atau barge (BG) Buana Jaya 3321 yang ditarik kapal tunda atau tug boat (TB) Buana Marine XXI.
Dua korban ditemukan tewas setelah jatuh dari perahu yang ditabrak, sementara 1 korban lainnya yakni Muhtari (48) selamat.
Sebelumnya, jasad La Rone (63) sudah ditemukan oleh Tim SAR Gabungan, Minggu, 19 Oktober 2025 sekitar pukul 08.15 wita.
Korban La Rone dan Muhtari merupakan warga Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano, Kabupaten Muna, Provinsi Sultra.
La Onus berasal dari Desa Laiworu, Kecamatan Batalaiworu, yang berjarak 28 kilometer (km) atau 39 menit berkendara dari Tampo.
Baca juga: 1 Lagi Korban Tabrakan Kapal Tongkang Perairan Tampo Muna Ditemukan Meninggal, Pencarian Berakhir
Sosoknya juga diketahui merupakan Kepala Wilayah Kerja (Ka Wilker) Pelabuhan Tampo Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Raha, Muna.
Ka wilker adalah pimpinan kantor cabang atau unit kerja lingkup Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP).
Pelabuhan yang berlokasi di Jalan Pelabuhan Tondasi, Kabupaten Muna, ini menjadi akses penyeberangan kapal feri dari dan ke Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sultra.
Melalui Pelabuhan Torobulu, Jalan Poros Kendari-Torobulu, Desa Torobulu, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel).
Rute pelayaran Torobulu-Tampo begitupun sebaliknya dilayani kapal feri penumpang dan kendaraan dengan jarak tempuh sekitar 3 jam.
Sebelum menjabat Ka Wilker Tampo Kantor UPP Kelas II Raha, La Onus, diketahui pernah menempati berbagai posisi.
Kantor UPP Raha merupakan Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan atau UPT Ditjen Hubla Kemenhub.
Melansir laman resminya, wilayah kerja (Wilker) UPP ini meliputi 10 pelabuhan di 3 kabupaten kepulauan di Sulawesi Tenggara.
Kabupaten Muna, Pelabuhan Tampo (Wilker Tampo), Pelabuhan Pure (Wilker Pure), dan Pelabuhan Maligano (Wilker Maligano).
Kabupaten Buton Utara (Butur), Pelabuhan Labuan (Wilker Labuan Belanda), Pelabuhan Buranga (Wilker Buranga), Wilker Lelamo, serta Pelabuhan Lakonea (Wilker Ereke).
Selain itu, Pelabuhan Ferry Tondasi (Wilker Tondasi) di Kabupaten Muna Barat.
Ungkapan duka atas kepergian La Onus untuk selama-lamanya dalam kecelakaan laut tabrakan kapal tongkang itupun disampaikan keluarga besar Kantor UPP Kelas II Raha.
“Yang pastinya kita semua merasa kehilangan,” kata Staf Kantor UPP Raha, La Ode Muh Damayil, kepada TribunnewsSultra.com.
Semasa hidupnya, kata Damayil, sosok La Onus juga dikenal baik oleh rekan-rekannya.
Baca juga: Update Pencarian Korban Tabrakan Kapal Tongkang di Perairan Muna, 1 Ditemukan Tewas, 1 Masih Dicari
“Beliau orang baik di kantor,” jelasnya.
Ungkapan duka setelah jasad korban ditemukan meninggal juga disampaikan Kantor UPP Kelas II Raha melalui Instagram resminya.
Ucapan duka cita disampaikan melalui unggahan Insta Story terbaru akun IG @djpl_kuppraha.
Senada dengan sejumlah Kantor UPP lainnya dari berbagai daerah di Indonesia.
Penemuan Jenazah
Jasad La Onus, sosok Kepala Wilker Pelabuhan Tampo, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), sebelumnya ditemukan Tim SAR Gabungan, Rabu (22/10/2025) sekitar pukul 06.15 wita.
Penemuan jasad korban kecelakaan laut kapal tongkang tabrak perahu nelayan itu disampaikan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) atau Basarnas Kendari, Amiruddin AS.
 
Korban ditemukan meninggal dunia di hari kelima operasi SAR pencarian 2 korban hilang terjatuh dari longboat (perahu) usai ditabrak kapal tongkang Buana.
Tabrakan tersebut terjadi di sekitar perairan antara Tampo dan Pulau Renda, Perairan Muna, Kabupaten Muna, Sultra, 18 Oktober 2025 lalu sekitar pukul 14.30 wita.
“Pada pukul 06.15 wita, Tim SAR Gabungan menemukan korban An. La Onus dalam keadaan MD (meninggal dunia),” kata Amiruddin dalam keterangan tertulisnya diterima TribunnewsSultra.com.
Tim SAR Gabungan menemukan korban sekitar 5,66 nautical mile (NM) arah barat dari lokasi terakhir korban diketahui atau last known position (LKP).
“Selanjutnya, korban dievakuasi ke rumah duka dan diserahterimakan kepada pihak keluarga,” jelasnya.
Dengan ditemukannya korban, operasi SAR terhadap 2 korban yang hilang terjatuh dari longboat setelah ditabrak kapal tongkang dinyatakan selesai dan ditutup.
“Seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing,” jelasnya.
Penemuan jasad La Onus, tiga hari berselang setelah Tim SAR Gabungan menemukan jenazah La Rone, Minggu, 19 Oktober 2025 sekitar pukul 08.15 wita.
Warga Tampo tersebut ditemukan meninggal dunia sekitar 0,6 NM arah tenggara dari LKP.
Selanjutnya korban dievakuasi ke rumah duka.
Tim SAR Gabungan kemudian kembali melanjutkan operasi pencarian 1 korban lainnya.
Setelah 3 hari pencarian, tim menemukan jasad korban kedua yang menghilang pascatragedi kecelakaan laut itu.
Sementara, 1 korban lainnya yakni Muhtari ditemukan selamat beberapa saat setelah kapal perahu yang ditumpanginya bersama 2 korban meninggal dunia ditabrak kapal tongkang.
Operasi pencarian para korban melibatkan berbagai unsur terkait yakni Staf Ops KPP Kendari dan Unit Siaga SAR Muna.
Baca juga: BREAKING NEWS Ditabrak Kapal Tongkang 2 Nelayan Hilang di Perairan Tampo-Pulau Renda Muna Sultra
Petugas Polsek Tampo, Polsek Towea, KPLP, kru TB Buana Jaya, Polair, serta nelaya sekitar.
Kronologi Kecelakaan Laut
Berdasarkan keterangan tertulis Basarnas Kendari, kecelakaan laut yang menyebabkan 2 korban meninggal dunia tersebut terjadi pada Sabtu, 18 Oktober 2025 sekitar pukul 14.30 wita.
Longboat atau perahu yang ditumpangi 3 orang korban tertabrak oleh kapal tongkang Buana di sekitar perairan antara Tampo dan Pulau Renda, Perairan Muna, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Satu orang dalam kapal atau person on board (POB) selamat, 2 korban lainnya hilang di laut setelah terjatuh dari perahu usai tabrakan.
Kantor UPP Raha dalam keterangan atau penggalan laporan yang diterima TribunnewsSultra.com pun membeberkan kronologi kapal tongkang tabrak perahu nelayan yang ditumpangi 3 korban.
Laporan tersebut ditandatangani Kepala UPP Kelas II Raha, Hamjan.
Kronologi kejadian berawal saat Kapal TB Buana Marine XXI dengan gandengan BG Buana Jaya 3321 (tongkang) melakukan pelayaran, Sabtu, 18 Oktober 2025 sekitar pukul 12.35 waktu setempat.
Kapal tongkang pemuat nikel tersebut berlayar dari Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng), menuju Pelabuhan Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sultra.
Saat melintas di Perairan Tampo, Kabupaten Muna, sekitar pukul 13.25 waktu setempat, perahu nelayan tiba-tiba memotong haluan tongkang.
“Crew jaga melihat perahu nelayan tersebut tersangkut di tali tongkang antara Kapal TB Buana Marine XXI dan BG Buana Jaya 3321,” tulis laporan tersebut.
Kru jaga langsung menghentikan mesin kapal (stop main engine) dan melaporkan kejadian tersebut kepada nakhoda sekitar pukul 13.27.
Perahu nelayan tersebut terbalik di depan atau haluan tongkang sekitar pukul 13.40.
Nakhoda dan kru segera memanggil perahu yang ada di sekitar kejadian untuk melakukan pencarian terhadap nelayan yang mengalami insiden tersebut.
Dalam laporan tertulis tersebut, dugaan sementara penyebab kecelakaan laut masih dalam pemeriksaan.
Direktorat Kepolisian Perairan Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Ditpolair Polda Sultra) pun menyelidiki insiden ini.
Kasubdit Gakkum Ditpolairud Polda Sultra, AKBP Tendri Wardi, mengungkap hasil penyelidikan sementara.
“Dari keterangan saksi mata, mengatakan perahu memotong jalur lalu tersangkut pada tali towing kapal,” kata AKBP Tendri yang dikonfimasi TribunnewsSultra.com, Sabtu (18/10/2025).
“Hingga membuat perahu tersebut tak dapat bergerak karena mengalami mati mesin, lalu akhirnya tertabrak,” lanjutnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/La Ode Ahlun Wahid/Dewi Lestari)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/La-Onus-Kepala-Pelabuhan-Tampo-Raha-meninggal-ditabrak-kapal-tongkang-di-Muna-Sulawesi-Tenggara.jpg)
:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/2-Hari-Buron-Pelaku-Penikaman-Brutal-Gadis-12-Tahun-di-Muna-Sulawesi-Tenggara-Akhirnya-Ditangkap.jpg) 
                 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/tabrakan-kapal-tongkang-muna-tampo.jpg) 
												      	:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Foto-tim-gabungan-SAR-Kendari-menuju-tempat-lokasi-kejadian-nelayan-ditabrak-tongkang.jpg) 
												      	:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Dua-nelayan-asal-Kabupaten-Muna-Sulawesi-Tenggara-hilang-Sabtu-18102025.jpg) 
												      	 
				
			:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/BREAKING-NEWS-Kecelakaan-Maut-di-Lasalepa-Muna-Sulawesi-Tenggara-2-Pemotor-Suzuki-Satria-F150-Tewas.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Kronologi-Gadis-12-Tahun-di-Muna-Sulawesi-Tenggara-Ditikam-Pria-saat-Main-HP-Begini-Kondisinya.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/BREAKING-NEWS-Gadis-12-Tahun-Ditikam-di-Muna-Sulawesi-Tenggara-Polisi-Kejar-Pelaku-Penikaman.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Sosok-maling-di-Kelurahan-Wapunto-Kecamatan-Duruka-Muna.jpg) 
											:format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Sosok-Fitrah-Ramadhan-Kahar-SSos.jpg) 
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.