Warga Tersambar Petir di Konawe
Benarkah Main HP saat Mendung Bisa Tersambar Petir? Insiden 2 Pria Tewas di Morosi Konawe Viral
Insiden yang menimpa dua pria di Desa Morosi, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) viral di media sosial.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Insiden yang menimpa dua pria di Desa Morosi, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) viral di media sosial.
Keduanya tewas usai tersambar petir. Diduga penyebabnya karena sedang menggunakan ponsel atau handphonenya (HP) ketika langit mendung.
Benarkah bermain HP saat mendung bisa tersambar petir?
Tersambar petir adalah penyebab alami dari pelepasan muatan listrik antara atmosfer dan tanah, yang bisa terjadi secara langsung maupun tidak langsung pada manusia atau objek.
Seringkali, fenomena ini terjadi dari awan kumulonimbus dan sebagian besar akan berakhir di tanah.
Kondisi ini bisa membuat korban mengalami cedera seris bahkan kehilangan nyawa.
Namun apakah bermain HP menjadi penyebab tersambar petir?
Dikutip dari Tribunnews.com, menurut jurnal yang dikeluarkan oleh lembaga cuaca Amerika Serikat, NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration), telepon seluler aman dipakai meskipun saat hujan.
"Tidak ada penghubung langsung antara Anda dan petir," tulis NOAA dalam situsnya.
Baca juga: Detik-detik 2 Pria Tewas Tersambar Petir di Morosi Konawe Dievakuasi, Dilarikan ke RS Bhayangkara
NOAA justru menyarankan agar menghindari penggunaan telepon kabel ketika situasi sedang mendung bahkan hujan.
Telepon kabel yang dimaksud seperti telepon rumah.
Pasalnya, kabel bisa menjadi penghantar listrik.
Situasi yang dialami dua pria di Morosi ini nampaknya sama dengan kejadaian yang terjadi menimpa seorang wanita 15 tahun.
British Medical Journal pada 2006 lalu pernah mencatat kejadian yang mirip dengan insiden dua pria tersebut.
Saat itu, wanita 15 tahun tersebut sedang menelepon dengan menggunakan ponsel selular.
Kondisi saat itu sedang hujan disertai petir.
Sampai akhirnya, membuat si wanita mengalami luka bakar, namun sempat mengalami serangan jantung dan berhasil diresusitasi.
Namun satu tahun kemudian, wanita tersebut menjadi lumpuh dan harus menggunakan kursi roda.
Ia juga dilaporkan mengalami kesulitan fisik serta kerusakan otak yang menimbulkan masalah emosi dan kognitif.
Adapula sebuah kejadian pada tahun 2007.
Dalam berita yang diterbitkan New England Journal of Medicine, seorang pelari berumur 37 tahun terpental saat petir yang menyambar pohon yang berada di dekatnya.
Pria tersebut mengalami luka bakar yang menjalar dari perut hingga ke bagian telinga yang membuat gendang telinganya pecah.
Investigasi yang dilakukan menyimpulkan luka bakar di telinga itu disebabkan oleh earbud yang terpasang di telinga dan peranti pemutar musik (MP3 player) yang dikantongi.
Dokter percaya bahwa aliran listrik yang seharusnya tersalurkan ke bumi justru disalurkan oleh MP3 player yang berbahan logam sehingga mengalirkan listrik ke dalam tubuh.
Dikutip dari BBC, Kamis (14/4/2016), dokter di Inggris juga menjelaskan bahwa saat seseorang disambar petir, arus listrik bisa mengalir di luar tubuh (external flashover) atau bisa juga mengalir di dalamnya.
Benda dengan bahan konduktif (mudah mengalirkan listrik) yang berhubungan langsung dengan kulit, seperti logam atau cairan, bisa meningkatkan risiko mengalirnya arus listrik melalui dalam tubuh.
Jadi, meski belum jelas apakah bermain ponsel saat cuaca mendung atau hujan dan banyak petir itu berbahaya, namun yang jelas komponen-komponen yang ada di dalam ponsel, seperti logam dan kabel, adalah materi penghantar listrik yang berbahaya digunakan saat hujan/petir.
Detik-detik 2 Pria di Morosi Dievakuasi usai Tersambar Petir
Berikut ini detik-detik dua pria tewas tersambar petir dievakuasi warga di Desa Morosi, Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Insiden nahas tersebut terjadi pada Senin (17/11/2025).
Dalam rekaman video viral yang diterima TribunnewsSultra.com, terlihat warga panik saat mengevakuasi dua korban.
Warga saling gotong royong membopong dua pria tersebut ke mobil berwarna merah.
Satu persatu korban di angkat.
Ada yang dimasukkan ke bagian belakang mobil.
Sementara yang satunya lagi pada bagian tengah.
Bahkan terlihat pula anggota TNI dan polisi ada di lokasi kejadian.
Nampak pula kepanikan warga saat kedua korban dievakuasi.
Diketahui, momen evakuasi ini saat dua pria tersebut hendak dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Adapun jarak antara lokasi kejadian di Morosi menuju Kota Kendari sekita 24,9 kilometer.
Dengan waktu tempuh kurang lebih 22 menit untuk sampai ke RS Bhayangkara.
Rumah sakit tersebut terletak di Jalan Gunung Meluhu No 7, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Diduga Karena Main HP
Kedua korban, yakni AJ (28), warga Kecamatan Bondoala, dan MDB (47), warga Kecamatan Mandonga, Kota Kendari.
Kepala Kepolisian Sektor atau Kapolsek Bondoala, IPTU Muh Heder Payapo membenarkan peristiwa tersebut.
Kedua korban diketahui saat itu baru saja selesai bermain bola bersama rekan-rekannya.
Nahas, suasana sore sekira pukul 17.30 Wita, berubah mendung dan mencekam saat petir menyambar kedua korban yang sedang beristirahat.
“Iya benar, dua orang meninggal dunia usai tersambar petir di sekitar Lapangan Bola Desa Morosi, identitasnya AJ dan MDB,” ujar IPTU Muh Heder.
Kedua korban diduga saat kejadian tengah bermain handphone, di dalam warung sekitar lapangan.
“Iya, infonya mereka lagi sementara istirahat di warung, kondisi lagi pegang HP,” ujarnya.
Keduanya dilaporkan tak sadarkan diri, dan terkapar dia atas tanah akibat sambaran petir tersebut, dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Sementara itu, dalam video yang diterima awak media memperlihatkan, detik-detik kedua korban dievakuasi warga setempat bersama personel Polsek Bondoala dan Babinsa ke dalam mobil.
Nahas, keduanya dinyatakan meninggal dunia. (*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pakai Ponsel saat Hujan Bisa Disambar Petir, Benarkah?,
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa/Desi Triana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/ilustrasi-hujan-petir.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.