Berita Sulawesi Tenggara
Lokasi Marshalling Area Grup 5 Kopassus TNI AD di Konawe Selatan Sultra, Aktivitas Prajurit
Marshalling area Grup 5 Kopassus TNI AD di Konawe Selatan, dapat ditempuh 1 jam 18 menit menggunakan motor, ataupun mobil dari Kota Kendari.
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Muhammad Israjab
Ringkasan Berita:
- Grup 5 Kopassus TNI AD mulai menempati marshalling area sementara di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara
- Pasukan dipimpin Brigjen TNI Josep Dat Dariyamanta Surbakti
- Markas Kopassus akan dibangun di lahan seluas 500 hektare di Desa Ambesea dan Desa Lalonggombu
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Grup 5 Kopassus TNI AD mulai menempati marshalling area di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Lokasi sementara pasukan tersebut, berada di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Lamong Jaya, Kecamatan Laeya, Kabupaten Konsel, Sultra.
Jaraknya sekira 51 kilometer dari pusat Kota Kendari, ibu kota provinsi Sultra di Jalan Tebaununggu, Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga.
Baca juga: Markas Kopassus Akan Dibangun di Ambesea dan Lalonggombu Konawe Selatan, Sempat Dapat Protes Warga
Marshalling area Grup 5 Kopassus TNI AD ini dapat ditempuh 1 jam 18 menit menggunakan motor, ataupun mobil dari Kota Kendari.
Sebelumnya, pasukan baret merah tersebut tiba di Kabupaten Konsel, pada Senin (27/10/2025) lalu.
Mereka disambut Bupati Konsel, Irham Kalenggo beserta jajaran dan masyarakat di rumah jabatannya di Kecamatan Andoolo.
Grup 5 Kopassus TNI AD dipimpin Brigjen TNI Josep Dat Dariyamanta Surbakti, SE., M.Han.
Komando Pasukan Khusus tersebut terdiri 6 batalyon, mulai dari batalyon 51 hingga batalyon 56.
Tim TribunnewsSultra.com berkesempatan bertemu Komandan Batalyon 55, Mayor CBA Karnain Afkar S.IP., Mtr. Mil., pada Sabtu (1/11/2025).
Baca juga: Markas Grup 5 Kopassus Akan Dibangun di Sulawesi Tenggara Awal 2026, Lokasi Pertama Luar Pulau Jawa
Dalam kesempatan tersebut, dia menyampaikan, saat ini sedang persiapan pembangunan Markas Kopassus.
Sambil menunggu pembangunan fasilitas utama, para prajurit melakukan berbagai kegiatan adaptasi.
Seperti mempelajari adat istiadat setempat, bersosialisasi, serta membangun komunikasi dengan warga dan pemerintah daerah.
Untuk sementara, latihan masih dilakukan secara mandiri dengan fokus pada pembinaan fisik jasmani.
"Karena fasilitas belum tersedia, aktivitas kami sekarang ini fokus ke pembinaan fisik jasmani dan bersosialisasi dengan masyarakat setempat," kata dia.
Laki-laki kelahiran Kabupaten Kolaka Utara (Kolut) itu meyakini, adanya Kopassus khususnya di Konsel ini akan berdampak pada ekonomi daerah.
"Terutama masyarakat sekitar, akan banyak perputaran ekonomi di sini, belum lagi perbaikan infrastruktur," tambahnya.
Pendirian Markas Kopassus mulai 2026. Pembangunannya memanfaatkan lahan eks Hak Guna Usaha atau HGU PT Kapas Indonesia dengan total luasan 500 hektare.
Lokasinya di Desa Ambesea, Kecamatan Laeya dan Desa Lalonggombu, Kecamatan Lainea.
Desa Ambesea berjarak 62 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Sultra, Kendari. Sedang Desa Lalonggombu berjarak 64 kilometer.
Baca juga: Sosok Lettu Chk Grimaldi Asal Sulawesi Tenggara Tampil di Film Believe, Perankan Anggota Kopassus
Mayor CBA Karnain Afkar bilang, kehadiran Grup 5 Kopassus di Pulau Sulawesi bagian strategi pertahanan nasional.
Sebagai upaya menjaga dan melindungi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dari berbagai gangguan keamanan dan potensi ancaman.
Pemilihan Kabupaten Konsel sebagai lokasi Markas Grup 5 Kopassus TNI AD, berdasarkan kajian strategis pertahanan.
"Kami bertugas menjaga pulau Sulawesi dan Ambon, penempatan markas di Konawe Selatan tentu mempertimbangkan strategi pertahanan nasional ," jelasnya.
Selain di Provinsi Sultra, Markas Kopassus lainnya juga tersebar di sejumlah wilayah Indonesia.
Yakni Grup 1 Kopassus bermarkas di Serang, Provinsi Banten; Grup 2 Kopassus bermarkas di Solo, Provinsi Jawa Tengah.
Grup 3 Kopassus bermarkas di Kota Dumai, Provinsi Riau; Grup 4 Kopassus di Penajam, Provinsi Kalimantan Timur.
Kemudian Grup 5 Kopassus di Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara; dan Grup 6 Kopassus di Timika, Provinsi Papua Tengah. (*)
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.