Berita Konawe
Desa Andaroa Konawe Sulawesi Tenggara Bakal Tampilkan Potensi Sagu di Pameran Pembangunan Desa 2025
Sagu dikenal sebagai bahan baku sinonggi, makanan khas daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Annisa Nurdiassa | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sagu dikenal sebagai bahan baku sinonggi, makanan khas daerah di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Sagu menjadi potensi lokal masyarakat Desa Andaroa, Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe.
Selain memiliki nilai ekonomis, sagu juga dianggap sebagai simbol budaya, dan ketahanan pangan bagi masyarakat.
Desa Andaroa berjarak 51,8 kilometer (km) dari Kantor Bupati Konawe yang berada di Kecamatan Unaaha, ibu kota kabupaten.
Sementara itu, jaraknya sekira 13,6 kilometer dari Kota Kendari, ibu kota Provinsi Sultra.
Baca juga: Mengenal Alat Tradisional Pengolah Sagu di Pameran Instalasi Kendari, Warisan Budaya Terancam Punah
Kepala Desa Andaroa, Tali, mengatakan, sagu menjadi potensi utama, memiliki segudang manfaat untuk keberlangsungan hidup, mulai dari akar hingga pucuk.
Olahan sagu tersebut dapat menghasilkan produk lokal mulai dari aksesoris, pakan hingga kompos.
"Sagu ini berfungsi bukan cuma patinya saja, tapi mulai dari akar hingga pucuk dimanfaatkan oleh manusia," ujarnya saat diwawancarai TribunnewsSultra.com, Jumat (31/10/2025).
"Contohnya batang pohon sagu bisa dijadikan dinding," kata Kepala Desa Andaroa menambahkan.
"Daunnya sebagai atap atau aksesoris. Empulur isi dari sagu yang belum dicuci dibuat menjadi pakan ternak atau ikan dan empulur yang sudah dicuci menghasilkan kompos," jelasnya.
Baca juga: Nikmatnya Sinonggi Olahan Sagu Pengganti Nasi, Kuliner Khas Sulawesi Tenggara Bikin Lidah Ketagihan
Kata dia, pengembangan olahan bakan baku sagu ini dapat menghasilkan berbagai macam produk makanan seperti tepung, kue, mie, dan laksa.
Namun, keterbatasan alat mesin menjadi salah satu faktor masyarakat tidak dapat mengembangkan produksi olahan bahan baku sagu tersebut.
"Bahan bakunya banyak, tidak hanya di Desa Andaroa, desa tetangga juga masih banyak yang mempertahankan pohon sagu, hanya memang kita butuh pengembangan lebih besar, agar bagaimana produksi atau pabriknya kita sendiri yang kerjakan," paparnya.
Lantarana, selama ini pati yang dihasilkan dari masyarakat Desa Andaroa, dikirim ke luar daerah.
Sementara hasil produksi pati dari luar daerah seperti laksa dan mie, kembali dijual ke Sulawesi Tenggara.
Baca juga: Mengulik Sinonggi, Hidangan Sagu Berkuah Khas Sulawesi Tenggara Jadi Primadona di Meja Makan
| Limbah Mete, Sagu, Jagung Bisa Jadi Pakan Ternak di Kendari, Akademisi: Tekan Biaya hingga 70 Persen |
|
|---|
| Universitas Lakidende Konawe Gelar Seminar Nasional Dukung Inovasi Sagu untuk Program Makan Bergizi |
|
|---|
| Kisah Warga Kolaka Timur Jadi Tono Sumaku, Olah Sagu untuk Penghasilan dan Lestarikan Pangan Lokal |
|
|---|
| Sagu dan Daun Jarak Diubah Jadi Dry Shampoo, Inovasi Mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara |
|
|---|
| Mahasiswa Universitas Sulawesi Tenggara Ubah Limbah Sagu dan Kulit Udang Jadi Mainan Teether Bayi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Desa-Andaroa-Konawe-Sulawesi-Tenggara-Bakal-Tampilkan-Potensi-Sagu-di-Pameran-Pembangunan-Desa-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.