Berita Kendari

Benarkah Mandi Malam Bisa Jadi Penyebab Sakit Jantung? Begini Penjelasan dr Firman S Dullah

dr Firman S Dullah, Sp JP menjelaskan terkait aktivitas mandi malam yang dianggap bisa memicu terjadinya penyakit jantung. 

TribunnewsSultra.com
MASALAH JANTUNG - Dokter spesialis jantung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), dr H Firman S Dullah M. Kes, Sp. JP (K),FIHA saat berkunjung ke kantor TribunnewsSultra.com, Sabtu (28/9/2024).   

TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Dokter spesialis jantung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) dr Firman S Dullah, Sp JP menjelaskan terkait aktivitas mandi malam yang dianggap bisa memicu terjadinya penyakit jantung

Menurut dokter yang bertugas di RSUD Bahteramas atau rumah sakit Provinsi Sultra ini, mandi malam tidak berkaitan dengan permasalahan jantung

"Baik itu mandi pagi, siang atau malam itu tidak ada kaitannya secara langsung bisa menyebabkan terjadinya masalah pada jantung," tuturnya saat dihubungi TribunnewsSultra.com beberapa waktu lalu melalui sambungan telepon. 

Ia pun menjelaskan bahwa jantung merupakan organ utama sistem sirkulasi bertugas menerima dan menyalurkan darah ke seluruh tubuh. 

Jantung bekerjasama dengan pembulu darah seperti arteri, vena, kapiler dan darah itu sendiri agar memastikan oksigen bisa tersalurkan ke seluruh jaringan. 

Melalui kontraksi ritmis, jantung mendorong darah kaya oksigen dari paru-paru menuju jaringan tubuh melalui arteri. 

Baca juga: Fakta Penyakit Diabetes Dialami Fahmi Bo, Bisa Komplikasi Jantung, Ginjal hingga Masalah Penglihatan

Setelah oksigen digunakan oleh sel-sel tubuh, darah yang mengandung karbon dioksida dan limbah metabolik dikembalikan ke jantung melalui vena, untuk kemudian dialirkan ke paru-paru dan organ ekskresi guna proses pembuangan.

Dengan demikian, jantung tidak hanya berfungsi sebagai pompa, tetapi juga sebagai pengatur aliran zat penting dan limbah dalam tubuh, menjaga keseimbangan homeostasis dan mendukung kelangsungan hidup sel.

Sehingga menurut dr Firman, tak ada kaitannya mandi malam dengan permasalahan yang terjadi pada jantung

dr Firman mengingatkan agar masyarakat tidak lagi beranggapan aktivitas pembersihan tubuh itu sebagai penyebab masalah atau gangguan jantung

Namun, ia menuturkan bahwa kondisi seseorang bisa terkena jantung bisa karena faktor-faktor lain. 

"Jangan sampai masyarakat itu keseringan mandi malam itu dianggap terkena penyakit jantung, namun ada faktor lain bisa menyebabkan atau gangguan jantung," tuturnya.

Terkait faktor lain itu, dr Firman menyebut diantaranya karena pola hidup yang tidak teratur, mulai dari mengonsumsi makanan tidak sehat, kebiasaan merokok, bahkan hipertensi. 

"Kalau mau terhindar dari penyakit jantung, ingat atur pola makan, seimbangkan gizi, jangan merokok. Zaman sekarang kadang orang setelah olahraga dia merokok. Itu salah. Seperti mengisi ember yang bocor," jelasnya. 

Selain itu, dr Firman menyebut permasalahan hidup yang membuat seseorang stres juga bisa berimbas pada masalah jantung

Ia pun menekankan agar saat ini masyarakat harus bisa lebih peduli pada kondisi tekanan darah. Karena ini menjadi salah satu penyebab paling krusial terjadi pada penderita jantung

Saat ini, tekanan darah dengan skala tekanan darah 130/90 mmHg sudah masuk kategori hipertensi, padahal dulu kondisi tersebut masih masuk pre-hipertensi. 

Sementara untuk dikategorikan normal berdasarkan tekanan sistolik dan diastolik dalam mmHg, di mana angka normal untuk dewasa umumnya berada di bawah 120/80 mmHg.

"Sekarang aware lebih tekanan darah. Karena semakin muda, saya melihat banyak kasus hipertensi menjadi sebab penyakit jantung. Kondisi ini patut diwaspadai," katanya. 

dr Firman mengimbau agar masyarakat rutin berolahraga untuk menjaga kondisi jantung tetap aman. 

"Jangan lupa beraktivitas fisik dan olahraga. Jangan malas berolahraga apapun itu. Bagusnya olahraga kardio seperti jalan kaki, jogging, bersepeda, ataupun berenang," tuturnya. 

Bagaimana kondisi saat seseorang mengalami masalah jantung saat berolahraga? 

Berikut ini wawancara khusus TribunnewsSultra.com terkait penyakit jantung dan pertolongan pertama pada henti jantung bersama dokter spesialis jantung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (28/9/2024). dr H Firman S Dullah M. Kes, Sp. JP (K),FIHA dalam program Tribun Corner yang tayang di channel YouTube TribunnewsSultra.com
Berikut ini wawancara khusus TribunnewsSultra.com terkait penyakit jantung dan pertolongan pertama pada henti jantung bersama dokter spesialis jantung di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (28/9/2024). dr H Firman S Dullah M. Kes, Sp. JP (K),FIHA dalam program Tribun Corner yang tayang di channel YouTube TribunnewsSultra.com (TribunnewsSultra.com)

Hal ini turut dijelaskan dr Firman. Ia menyebut pada dasarnya kondisi ini juga didorong karena faktor lain bukan karena olahraga itu sendiri. 

Seseorang mengalami masalah pada jantung saat berolahraga disebabkan berbagai hal. 

Apalagi, saat melakukan olahraga juga memiliki tahapan yang harus diperhatikan. 

"Sebenarnya itu, dalam melakukan olahraga ada tahap-tahapnya, supaya jantung bersiap untuk aktivitas yang kita lakukan. Mulai dari warming up dulu jadi setelah itu baru deh cooling down," jelasnya. 

Ia pun menyarankan agar seseorang yang sudah melakukan olahraga jangan terburu-buru untuk mandi. Dan melakukan pendinginan terlebih dahulu sebelum mulai membersihkan tubuh. 

"Karena permasalahannya setelah kita berolahraga itu, sistem tubuh teraktivasi. Akibatnya ada beberapa organ bagian tubuh kita yang kerjanya berat. Tapi apakah setelah mandi dan olahraga menyebabkan sakit jantung, tentu saja tidak ada kaitannya," tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Desi Triana)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved