Tribun UMKM

Cerita Setiawan Datang ke Kendari Tekuni Industri Daur Ulang Plastik, Lihat Potensi Sampah Jadi BBM

Setiawan (47) telah menekuni dunia limbah daur ulang sejak tahun 2004, tak lama setelah menyelesaikan pendidikannya di perguruan tinggi.

TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti
DAUR ULANG PLASTIK - Setiawan (47) saat ditemui TribunnewsSultra.com di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Puuwatu, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (kiri) dan proses pencacahan sampah plastik menggunakan mesin (kanan). Lulusan Jurusan Teknik Mesin ini sempat bekerja di perusahaan, tapi hanya bertahan beberapa bulan lalu membuka usaha sendiri di bidang pengelolaan limbah daur ulang. (TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti) 

Sedangkan plastik Polypropylene (PP) bisa dicacah lebih dari satu ton karena jenisnya yang lebih ringan.

Dia menyebutkan, harga plastik daur ulang bervariasi mulai Rp4.700 hingga Rp10.700 per kilogram.

Untuk jenis PP, harganya berkisar Rp4.700-Rp5.200 per kilogram, sedangkan PP bening bisa mencapai Rp10 ribu lebih.

Sementara untuk HDPE bening dihargai sekitar Rp9 ribu per kilogram.

“Sampai sekarang kami masih kirim ke Surabaya karena di Kendari belum ada industri daur ulang,” katanya.

Baca juga: UMKM di Baubau Sulawesi Tenggara Minta Dilibatkan Pengadaan MBG, Respons Sekretaris Kementerian UMKM

Dalam sebulan, dua workshop milik Wawan mampu mengirimkan satu hingga dua kontainer berisi cacahan plastik.

Hasil daur ulang ini kemudian diolah menjadi beragam produk seperti fiber dan poliester untuk bahan pakaian.

Kemudian atap rumah, botol kemasan sampo, botol oli, kursi, hingga meja, tergantung jenis plastik yang digunakan.

Selain didaur ulang menjadi produk baru, menurutnya sampah plastik juga memiliki potensi untuk diolah menjadi bahan bakar minyak (BBM) melalui proses pirolisis.

Namun, hingga kini upaya tersebut masih terkendala sarana, prasarana, dan minimnya dukungan dari pemerintah maupun BUMN.

Baca juga: Pemkot Kendari Bakal Siapkan Zona UMKM di Kebun Raya, Lengkap dengan Satwa, Flying Fox, dan Starlink

Wawan berharap, ada sinergi antara pemerintah, pegiat lingkungan, dan pelaku industri daur ulang untuk mewujudkan fasilitas pirolisis tersebut di Kendari.

“Kalau ada dukungan, potensi ekonomi dan lingkungan dari daur ulang plastik di Kendari bisa jauh lebih besar,” tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved