"Kita telah mengetahui bahwa rotasi Bumi bersifat variabel selama sekitar seratus tahun. Ini hanyalah salah satu variasi kecil yang terjadi," ucapnya.
Ada beberapa teori yang menjelaskan jika perubahan rotation speed ini terjadi karena interaksi dinamis dalam sistem bumi-mismatched ini seperti:
1. Perubahan dalam inti cair Bumi
Dimana gerakan material cair dalam inti bumi memerlukan penyesuaian sudut rotasi untuk menjaga total momentum sudut sehingga permukaan bisa berputar sedikit lebih cepat.
2. Dampak atmosfer dan angin global
Pola rotasi atmosfer yang bergerak cepat dapat menyebabkan Bumi memutar sedikit lebih cepat supaya jumlah momentum total tetap seimbang.
Meski penyebab pastinya belum sepenuhnya pasti, para ilmuwan mencurigai bahwa faktor internal Bumi—terutama gerakan inti—lebih dominan daripada pengaruh atmosfer atau bulan.
Nah, dengan demikian meski 5 Agustus 2025 tercatat sebagai salah satu hari paling pendek dalam sejarah modern, itu hanya terlihat di data atomik dan instrumen presisi tinggi, bukan dalam kehidupan sehari-hari kita.
Fakta lainnya, ternyata selain tanggal 5 Agustus 2025, ada hari-hari lain sebelumnya yang juga mengalami hal yang sama, yakni pada tanggal 22 Juli (sekitar 1,34 ms), dan 10 Juli bahkan mungkin hari terpendek sejauh ini di tahun 2025 dengan sekitar 1,36 ms lebih pendek.
Namun catatan terbaru bisa memperbarui urutan ini pada beberapa prediksi ternyata revisi setelah pembaruan data tanggal 28 Juli, sehingga catatan aktual bisa berubah.
Tapi konsep dasarnya tetap sama yakni pada hari-hari tersebut, Bumi menyelesaikan satu rotasi (dalam konteks “solar day”) sedikit lebih cepat dari rata-rata.
Jika ditelisik pada masa lalu, hari terpendek tak hanya terjadi satu kali saja.
Bahkan fenomena ini tercatat sudah beberapa kali terjadi.
Misalnya pada 5 Juli 2024 menjadi hari terpendek sepanjang sejarah modern, dengan durasi 1,65 milidetik lebih singkat dari 24 jam, menurut ahli geofisika MIT, Thomas Herring.
Daftar Hari Terpendek yang Pernah Tercatat